BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian merasa lega setelah tim Detasemen Khusus Antiteror 88 menggagalkan rencana pengeboman Istana Presiden yang dilakukan kelompok Bahrun Naim.
Tito mengucap syukur karena upaya teroris bisa dijegal sebelum aksi bom dilakukan seperti terjadi di sejumlah negara.
"Kita merasa bersyukur karena kita dapat menggagalkannya. Karena di negara lain itu terjadi, seperti di Istanbul terjadi ledakan, korbannya banyak. Kemudian di Kairo, Mesir, juga ada ledakan dan korban juga," ucap Tito seusai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (12/12/2016).
"Ada tiga atau empat negara yang ada korban, tapi alhamdulilah di Indonesia dapat mengamankan ini," kata dia.
Meski demikian, Tito tetap meminta agar tiap daerah bersikap waspada dengan tiap jentik aksi radikal.
"Saya harap semua pihak baik Polri, Pemda, TNI, dan semua elemen pemerintah dan masyarkat bersama untuk memberantas dan menangani teroris di Indonesia," kata dia.
Teroris kelompok Bahrun Naim ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi, Sabtu (10/12/2016).
Empat orang telah diamankan, termasuk seorang perempuan yang terindikasi kuat sebagai "calon pengantin".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.