Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah BNN Terapkan Tembak Mati Bandar Narkoba seperti di Filipina?

Kompas.com - 06/12/2016, 13:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo telah menyatakan perang terhadap peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia.

Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai sektor pemimpin diminta semakin masif memberantas peredaran barang haram tersebut.

Berkaca pada kebijakan Pemerintah Filipina yang memberlakukan tembak mati terhadap bandar dan pengedar narkoba, beranikah BNN melaksanakan hal yang sama?

"Jika dibutuhkan dan diharuskan karena ada tindakan perlawanan, maka akan kami lakukan itu (tembak di tempat)," ujar Kepala BNN Budi Waseso usai acara pemusnahan narkoba di kawasan Monas Jakarta, Selasa (6/12/2016).

"Sesuai perintah Presiden, kami harus tegas di dalam menangani ini. Tidak main-main karena yang kita selamatkan generasi muda bangsa," kata dia.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkoba milik BNN di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Barang bukti yang dimusnahkan yakni 445 kilogram sabu, 190.840 butir ekstasi, 422 kilogram ganja kering, dan 323.000 butir pil happy five.
Pria yang populer disapa Buwas itu mengatakan, BNN kini telah memodernisasi persenjataannya. Oleh sebab itu, kesiapan BNN dalam menghadapi situasi tidak terduga di lapangan akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Catatan BNN, 40 hingga 50 anak muda mati setiap harinya akibat penyalahgunaan narkoba. Artinya, sekitar 15.000 anak muda mati sia-sia setiap tahunnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia perang terhadap peredaran narkoba.

Ia menyebut, setiap tahun sebanyak 15.000 orang mati dalam usia muda karena penyalahgunaan narkoba.

(Baca: Jokowi: Berapa Bandar yang Mati? Bandingkan dengan 15.000 Orang yang Mati karena Narkoba)

Dari jumlah itu, Jokowi membandingkan dengan jumlah pengedar dan bandar narkoba yang mati setiap tahunnya.

"Berapa bandar dan pengedar yang mati akibat narkoba? Ini pertanyaan untuk Pak Kepala BNN supaya dibandingkan dengan 15.000 yang mati tadi," ujar Jokowi, Selasa.

"Tolong ini digarisbawahi. Perang besar terhadap narkoba," kata dia.

Kompas TV Begini Demonstrasi Uji Narkoba oleh BNN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com