Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Dorong Profesionalisme Guru

Kompas.com - 25/11/2016, 11:46 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, profesionalisme guru belum memenuhi harapan yang diinginkan pemerintah.

Sebab, belum sepenuhnya guru-guru yang ada bisa mengemban tugasnya secara profesional.

Muhadjir mengakui, masih diperlukan berbagai upaya keras agar pekerjaan guru bisa dilaksanakan lebih baik lagi ke depannya.

Maka dari itu, pemerintah akan terus mengupayakan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru.

"Namun, upaya itu akan sia-sia belaka tanpa keinginan keras dari pihak guru itu sendiri,” kata Mihadjir melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/11/2016).

Muhadjir menyampaikan, peran seorang guru sangat strategis. Sebab ia menjadi "motor" untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seperti yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, "Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan. Di tengah, guru harus menciptakan prakarsa dan ide. Di belakang, seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan".

Untuk memenuhi pengabdiannya itu, profesi guru sangat lekat dengan sifat altruistik, sifat yang mengedepankan perhatian atau kesejahteraan bagi orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.

“Tidak ada satupun orang sukses di dunia ini yang lepas dari sentuhan guru. Seorang guru rela menjadikan muridnya menjadi orang sukses, bahkan ia ikhlas menjadikannya lebih sukses daripada anaknya sendiri." kata Muhadjir.

Ia mengatakan, pemerintah terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan para guru. Harapannya, agar guru lebih profesional lagi ke depannya.

Diantaranya dengan pemberian sertifikat profesi dan tunjangan profesi guru.

Kemudian, pemerintah juga terus menggiatkan program pengembangan diri guru melalui Uji Kompetensi Guru (UKG), dan program Guru Pembelajar.

Sedangkan untuk menjawab kebutuhan penyediaan guru produktif di Sekolah Menengah Kejuruan, Kemendikbud mendorong para guru adaptif untuk mendapatkan sertifikat keahlian ganda. Sehingga, dapat berperan sebagai guru produktif.

Muhadjir menambahkan, pemerintah juga mengupayakan kebutuhan tenaga pengajar di pelosok dan daerah daerah terpencil.

Ia menjelaskan, pada 2015 pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menghadirkan para pendidik untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) melalui program Guru Garis Depan (GGD) dan Sarjana Mendidik di 3T (SM-3T).

"Tercatat pada tahun 2015, sebanyak 797 GGD ditempatkan di empat Provinsi, 28 Kabupaten. Untuk tahun ini pemerintah direncanakan akan menempatkan sekitar 6.296 GGD di 28 Provinsi dan 93 Kabupaten. Sebagai program rintisan untuk GGD, di tahun 2016 ini, tercatat sebanyak 2.993 orang SM-3T yang bersedia mengabdi untuk bangsanya di bidang pendidikan telah ditugaskan di 20 Provinsi dan 56 Kabupaten di seluruh Indonesia," kata Muhadjir.

Dalam rangka Peringatan hari Hari Guru Nasional dan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun ke-71 PGRI, akan diadakan kegiatan Simposium Guru Nasional di Sentul International Convention Center (SICC) pada Sabtu (26/11/2016).

Rencananya, kegiatan tersebut diikuti sekitar 2000 guru dari seluruh Indonesia. Simposium tersebut menjadi wahana untuk menuangkan ide, gagasan, dan mencari pemecahan isu atau permasalahan strategis tentang pendidikan.

Puncak acara tersebut akan dilaksanakan pada keesokan harinya, Minggu (27/11/2016). Acara tersebut akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta 11.000 orang guru dan tenaga kependidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com