Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 15 Orang Terkait Bom Samarinda

Kompas.com - 14/11/2016, 17:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Samarinda menangkap 15 orang terkait pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, polisi masih mendalami keterkaitan mereka dengan pelaku, Juhanda (32).

"Kami duga mereka orang yang punya hubungan dan kontak komunikasi dengan Juhanda," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/11/2016).

Namun, sejauh ini belum ada bukti yang mengarah bahwa 15 orang itu pernah satu kelompok bersama Juhanda untuk melakukan teror. 

(Baca: Polisi Sebut Pelaku Teror Gereja Samarinda Belajar Rakit Bom di Aceh)

Juhanda diketahui pernah dipenjara karena kasus percobaan pengeboman di Serpong pada 2011 lalu. Pada tahun yang sama, dia juga terlibat dalam teror bom buku. 

Saat itu, ia tergabung dalam kelompok teroris yang dipimpin Pepi Fernando.

"Mereka sudah lama diikuti. Namun tidak bisa kita ungkap perannya," kata Boy.

Boy mengatakan, status 15 orang tersebut sejauh ini masih saksi.

Waktu pemeriksaan mereka masih ada 7x24 jam untuk menentukan status mereka, apakah hanya saksi atau juga membantu Juhanda manjalankan aksi teror.

Ledakan terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda pukul 10.10 Wita. Pelaku sempat melarikan diri, namun segera ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan.

Akibat kejadian ini, empat anak kecil mengalami luka bakar, belakangan setelah dirawat, salah seorang korban meninggal.

(Baca: Pelaku Bom Samarinda Pernah Akan Bunuh Istrinya demi Masuk Surga)

Keempatnya sedang bermain di area parkir sepeda motor, tempat bom itu dilempar dan meledak. 

Setelah menangkap Juhanda, polisi menggeledah rumah yang selama ini ditumpanginya di Samarinda.

Di lokasi tersebut, polisi menyita ponsel, laptop, dan sejumlah dokumen.

Polisi juga membawa bahan-bahan yang diduga sebagai peledak yakni pupuk, belerang, arang, cuka, dan alkohol 70 persen. "Bahan tersebut umumnya bisa didapat di pasaran," kata Boy.

Kompas TV Pengakuan Saksi Kejadian Bom Gereja Oikumene

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com