Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Temui Satuan di TNI-Polri, Ini Komentar JK

Kompas.com - 11/11/2016, 15:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo gencar melakukan konsolidasi ke internal TNI-Polri pascaaksi unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta pada 4 November 2016.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa tidak ada kekhawatiran pemerintah atas ancaman atau gangguan tertentu.

"Saya kira kekhawatiran tidak ada. Beliau Presiden kan panglima tertinggi, itu menginspeksi pasukan, kesiapan pasukan. Ya, tentu bahwa Presiden ingin melihat itu, sebagai panglima tertinggi," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

(baca: Temui Satuan di TNI-Polri, Jokowi Sebut "Prajurit Kita Siap")

JK mengakui bahwa situasi belakangan ini memang memanas setelah kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, JK menilai, konsolidasi Jokowi ke TNI-Polri hanya bentuk antisipasi semata.

"Harus disiapkan aparat keamanan dengan sangat bijaksana," kata dia.

(baca: Jokowi dan Konsolidasi Pasca-demo 4 November)

Presiden Jokowi sebelumnya mengaku ingin memastikan seluruh aparat keamanan loyal terhadap negara.

 

"Saya ingin memastikan ke semuanya, loyal kepada negara, setia kepada Pancasila, pada UUD 1945, kepada NKRI dan kebhinnekatunggalikaan," ujar Jokowi di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat.

Sebagai panglima tertinggi TNI, lanjut Jokowi, memang sudah seharusnya dirinya bertemu dengan prajurit TNI.

(baca: Jokowi: Terima Kasih, Salam Marinir! Hauaaah...)

"Sehingga kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini, bisa kita rasakan, prajurit kita siap. Saya memastikan itu saja," ujar Jokowi.

Selama sepekan terakhir, Presiden menyambangi sejumlah unsur TNI-Polri.

Pada 7 November 2016, misalnya. Mendadak, Presiden Jokowi menggelar apel militer di Kantor Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com