Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono: Tuduhan SBY Danai Demo 4 November Fitnah yang Keji

Kompas.com - 07/11/2016, 10:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ani Yudhoyono, istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, menegaskan bahwa suaminya sama sekali tidak menggerakkan atau mendanai aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016).

Hal tersebut disampaikan Ani melalui akun Instagram-nya @aniyudhoyono.

Awalnya, Ani mengunggah foto anaknya, calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono, bersama sang istri sedang mengaduk dodol saat berkampanye di Condet, Sabtu (5/11/2016).

(Baca: Fadli Zon: Tudingan Jokowi soal Aktor Politik Mirip Gaya Orba)

Lalu ada salah satu follower-nya, @estikartika2410, yang berkomentar bahwa ia tidak percaya SBY sebagai aktor politik yang menggerakkan demo. Ani langsung menjawab komentar itu.

"Saya sangat menghargai pendapatmu. 10 tahun Pak SBY memimpin negara tidak ada DNA keluarga kami berbuat yang tidak-tidak," kata Ani.

"Jadi kalau ada tuduhan kepada Pak SBY yang menggerakkan dan mendanai aksi damai 4 November lalu, itu bukan hanya fitnah yang keji tetapi juga penghinaan yang luar biasa kepada Pak SBY," tambahnya.

(Baca: Kata Ahok soal Aktor Politik Tunggangi Aksi 4 November)

Dalam perjalanan hidupnya selama 30 tahun di TNI dan selanjutnya di pemerintahan, lanjut Ani, SBY telah mengabdi kepada bangsa dan negara.

Bahkan, SBY siap mempertahankan dan membela NKRI dengan taruhan nyawanya.

"Sekali lagi tuduhan itu sangat kejam. Allah maha tahu apa yang kami lakukan selama ini," kata dia.

(Baca: Agus: Ada Fitnah Keji Gerakan 4 November Didalangi SBY)

Sebelumnya aksi unjuk rasa dilakukan di sekitar Istana Kepresidenan untuk menuntut calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses hukum atas tuduhan penistaan agama.

Awalnya demo berlangsung tertib hingga pukul 18.00 WIB. Namun, pada malam harinya, bentrok terjadi antara kepolisian dan sebagian pedemo yang belum membubarkan diri.

Presiden Jokowi yang siang harinya meninjau proyek infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta, baru kembali ke Istana setelah kerusuhan mampu diredam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com