JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta warga negara Indonesia yang ada di Australia tidak perlu mengkhawatirkan kondisi di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui video conference kepada WNI yang ada di Sydney, Australia. Video conference digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/11/2016).
"Selamat siang. Salam sejahtera Pak Dubes dan bapak ibu saudara sekalian yang saat ini berkumpul di Sydney," ujar Jokowi.
Jokowi yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi lalu menyampaikan sejumlah perkembangan hal di tanah air, dari sisi ekonomi sampai proses pelaksanaan pembangunan.
Jokowi juga menyampaikan mengenai bidang keamanan. "Yang berkaitan dengan situasi kondisi di Tanah Air, saya sampaikan aman. Stabilitas politik tidak ada masalah, sehingga tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan," ujar Jokowi.
Meski kondisi aman, kata Jokowi, masih perlu dilakukan konsolidasi politik dan kenegaraan. Oleh karena itu, Jokowi menunda kunjungan kerjanya ke Australia.
Semula Kepala Negara dijadwalkan bertolak menuju Australia pada Sabtu (5/11/2016) malam dan berada di sana hingga Selasa (8/11/2016).
Jokowi telah menghubungi Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull untuk menyampaikan kabar penundaan kunjungan tersebut. Presiden juga menugaskan Menteri Luar Negeri untuk membahas ulang jadwal kunjungan.
"Kemarin kita dari pagi sampai tengah malam terus mengundang tokoh politik, agama untuk memberikan masukan dalam memberikan rasa sejuk," ujar Jokowi.
Pada Jumat (4/11/2016) terjadi demo besar-besaran di sekitar Istana Presiden. Ratusan ribu umat muslim menuntut proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 2 Basuki Tjahaja Purnama.
Aksi unjuk rasa berjalan damai hingga pukul 18.00 WIB. Namun pada malam harinya, bentrok terjadi antara kepolisian dan sebagian pendemo yang belum membubarkan diri. Di wilayah penjaringan juga muncul warga yang membuat kerusuhan.
Presiden Jokowi mengapresiasi unjuk rasa yang tertib pada pagi hingga sore hari, namun menyesalkan kejadian di malam harinya.
"Kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang harusnya sudah bubar tapi menjadi rusuh. Dan ini sudah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) pukul 00.10 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.