Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Dapat Belajar dari Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 01/11/2016, 20:16 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniwan sekaligus Pengamat Sosial Romo Benny Susetyo mengatakan, masyarakat dapat belajar dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Kedua tokoh yang sempat menjadi rival dalam Pemilihan Presiden 2014 lalu, bertemu di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).

"Pertemuan itu positif. Kita bisa belajar keteladanan. Kalau ada perbedaan cara pandang, persepsi, bisa dibicarakan dengan rileks dan gembira," kata Benny di kantor Setara Institute, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Menurut Benny, Presiden Jokowi melihat Prabowo sebagai sahabat yang bisa dipercaya dalam membicarakan berbagai persoalan bangsa.

Dalam pertemuan itu, kata dia, kedua tokoh tersebut tidak hanya membahas aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 mendatang, tetapi juga persoalan bangsa ke depan.

"Bahwa negara ini ada masalah yang ingin diselesaikan bersama. Meski Prabowo oposisi, tapi Jokowi ajak diskusi untuk cari resolusi. Ini praktik yang baik dalam demokrasi," ujar Benny.

Benny menyebutkan, Presiden Jokowi membangun komunikasi yang baik dengan melibatkan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

"Bicara dari hati bahwa kepentingan bangsa di atas segalanya," ujar Benny.

Presiden Jokowi mengaku mendatangi kediaman Prabowo untuk memenuhi janji.

Janji itu ia ucapkan saat bertemu di kediaman keluarga Prabowo di Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada 17 Oktober 2014 lalu.

Saat itu, Jokowi masih berstatus Presiden terpilih setelah menang dari Prabowo di pemilu presiden 2014.

Dalam pertemuan tertutup sekitar dua jam, Jokowi mengaku banyak membicarakan berbagai persoalan dengan Prabowo mulai dari politik hingga masalah ekonomi.

Kompas TV â??Diplomasi Berkudaâ?? Ala Jokowi-Prabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com