Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Usul LPSK Dilibatkan dalam Pembahasan RUU Terorisme

Kompas.com - 25/10/2016, 21:30 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengusulkan agar pembahasan revisi Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme turut melibatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Suhardi mengatakan, LPSK memiliki peran penting dalam pembahasan RUU tersebut. Pasalnya, LPSK memiliki fungsi memberi perlindungan dan bantuan kepada saksi dan korban sesuai salah satu substansi besar dalam pembahasan RUU tersebut.

"Kemarin itu Pansus kan kami minta untuk undang LPSK. Kenapa? karena ada tiga substansi besar dalam RUU Terorisme, yakni aspek pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi serta kompensasi," ujar Suhardi di Hotel Lumire, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

(Baca: LPSK Akui Terkendala dalam Melindungi dan Membantu Korban Terorisme)

Menurut Suhardi, keterlibatan LPSK dalam pembahasan RUU Terorisme dapat membantu pemerintah dalam memberi perhatian lebih terhadap korban.

"Jadi artinya ada perhatian negara kepada korban terorisme. Ada semacam tanggung jawab negara di situ," tutur Suhardi.

Selama ini, Suhardi menganggap UU tersebut masih memiliki kelemahan dalam penanganan korban terorisme.

Ini disebabkan tidak adanya kriteria yang jelas terkait korban dan prosedur pemberian kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi.

"Mekanisme pemberian bantuan dan kriteria pelaku yang dapat dimintai restitusi juga tidak diatur," lanjut Suhardi.

(Baca: Ketua LPSK Kritik Nasib Korban Terorisme yang Belum Pernah Dapat Kompensasi)

Dengan dilibatkannya LPSK, Suhardi berharap RUU ini dapat menaungi seluruh kepentingan terkait upaya pemberantasan tindak pidana terorisme.

"Nanti akan kami sempurnakan sehingga terjadi keseimbangan. Sehingga nanti korban yang kehilangan mata pencaharian, butuh perawatan, rumah hancur langsung bisa ditangani pemerintah," tutur Suhardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com