Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Lagi, TNI AD Punya Kapal Pengangkut 2.000 DWT

Kompas.com - 21/10/2016, 23:00 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Batalyon Pembekalan dan Angkutan (Yonbekang)-4/Air TNI AD Atjeb Miharja Soma mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji kebutuhan alat-alat guna mendukung tugas TNI AD dalam memindahkan peralatan perang serta pasukanya.

Saat ini, Yonbekang-4/Air memiliki 12 kapal ADRI dengan berbagai ukuran deadweight tonnage (DWT) atau jumlah bobot/berat yang dapat ditampung oleh kapal untuk membuat kapal terbenam sampai batas yang diizinkan dinyatakan dalam long ton atau metrik ton.

"Kapal kapasitas daya angkut 150 DWT ada tiga, 300 DWT juga ada tiga, 500 DWT ada dua, kemudian 1.000 DWT ada tiga, dan 1.200 DWT ada satu yakni ADRI-L (50). Ini beroperasi semua," ujar Atjeb di Markas Yonbekang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (21/10/2016).

Ia menjelaskan, kapal berdaya angkut 1.200 DWT mampu mengangkut enam tank Leopard serta satu transporter atau alat angkut tank Leopard itu sendiri.

Ia mengatakan, saat ini sedang berjalan proses tender penambahan kapal ADRI berdaya angkut 1500 DWT.

Kapal besar tersebut mampu menampung delapan tank Leopard, serta satu helikopter.

"Diharapkan 2018 sudah beroperasi. Itu sedang dibuat, ya sekarang sedang dalam program, dalam proses tender," kata dia.

Lebih jauh ke depan, lanjut dia, diharapkan Yonbekang juga memiliki kapal dengan kapasitas daya 2000 DWT.

Dengan kapasitas sebesar itu, maka pengangkutan juga lebih efisien karena mampu mengangkut sejumlah alat-alat perang serta pasukan sebanyak satu batalyon atau sekira 700 sampai 1.000 personel. "

Penggunaan ini selama ini kami juga membantu dalam kegiatan kemanusiaan seperti waktu bencana alam tsunami di Aceh. Kami mengoperasionalkan kapal ADRI ke sana untuk membantu pelaksanaan evakuasi di sana dan kemudian untuk mendorong logistik-logistik ke pelosok-pelosok," ujar dia.

Yonbekang merupakan Batalion yang diresmikan pada 24 Mei 1950. Dahulu satuan ini bernama Kesatuan Angkutan Tentara (KAT). Yonbekang memiliki peran penting dalam pendistribusian pasukan dan alutsista TNI AD ke berbagai tempat.

Salah satu prestasi yang ditorehkan Yonbekang, yakni ketika ikut terlibat dalam Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada 1961-1962.

Kompas TV 6 Pesawat Jupiter Melukis Langit Pulau Dewata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com