Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan "Mewah" Jessica dan 4 Berita Lain yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 18/10/2016, 08:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik jelang Pilkada DKI 2017 semakin memanas. PPP kubu Djan Faridz secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Padahal, PPP hasil islah yang kini dipimpin Romahurmuziy sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Pemberitaan sepanjang Senin (17/10/2016) kemarin juga diramaikan dengan kelanjutan sidang kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan kopi bersianida. Dalam materi replik atau jawaban atas pembelaan terdakwa, jaksa penuntut umum menuding Jessica Kumala Wongso dan kuasa hukumnya berbohong soal kondisi tahanan.

Selain itu, jangan lewatkan informasi kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek yang akan berlaku mulai tanggal 22 Oktober 2016, pembangunan jaringan serat optik Palap Ring Barat yang akan menghubungkan seluruh ibu kota provinsi dengan akses internet broadband, serta peluncuran misi pengiriman dua orang China untuk tinggal sebulan di antariksa.

Berikut rangkuman berita yang perlu Anda tahu:

1. PPP Versi Djan Faridz Dukung Ahok

Meski PPP pimpinan Romahurmuziy telah secara resmi mendaftarkan dukungan untuk mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, PPP kubu Djan Faridz melakukan manuver dengan menyatakan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Djan Faridz tak mempermasalahkan legalitas partainya terkait dukungan tersebut.

PPP yang mengantongi surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM saat ini adalah kubu Romahurmuziy. SK dikeluarkan oleh Menkumham setelah digelar Muktamar Islah di Asrama Haji April 2016, yang menetapkan Romahurmuziy sebagai ketua umum dan Arsul Sani sebagai Sekjen.

Sementara PPP kubu Djan tetap berpegang pada keputusan Mahkamah Agung yang memenangkan gugatan mereka. Saat ini, kubu Djan Faridz masih memperjuangkan legalitasnya lewat judicial review atas UU Parpol ke Mahkamah Konstitusi.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvhXh 

2. Tahanan "Mewah" Jessica
Jaksa penuntut umum sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan kopi sianida menilai terdakwa Jessica Kumala Wongso bersama kuasa hukumnya telah berbohong soal kondisi tahanan.

Hal itu disampaikan pada sidang lanjutan dengan agenda replik atau tanggapan jaksa penuntut umum terhadap pembelaan terdakwa, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin.

Tim penuntut umum lalu menampilkan foto-foto melalui proyektor momen ketika Jessica berada di dalam ruang tahanan Polda Metro Jaya, sedang bersantai, berselonjor di sofa, mengenakan kaus dan celana pendek. Hal itu mengundang keberatan dari pihak kuasa hukum Jessica.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvhVG 

3. Tarif Tol Jakarta-Cikampek Naik
Pemerintah akan mulai memberlakukan kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek mulai Sabtu (22/10/2016) pukul 00.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com