Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Dirut Bulog soal Proses Distribusi Gula di Kasus Irman Gusman

Kompas.com - 12/10/2016, 20:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menjelaskan proses distribusi gula ke perusahaan rekanan mantan Ketua DPD Irman Gusman.

Penjelasan itu disampaikan Djarot kepada wartawan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama sekitar 10 jam, Rabu (12/10/2016).

Djarot mengakui bahwa Bulog mendistribusikan gula ke CV Semesta Berjaya sebesar 1.000 ton setelah ditelpon Irman yang mengeluhkan tingginya harga gula di Sumatera Barat.

Namun, ia menegaskan bahwa keputusan untuk mendistribusikan gula bukan karena rekomendasi Irman.

"Sesuai perintah Mendag, stok gula yang ada didistribusikan ke wilayah yang mengalami kenaikan harga ekstrim sehingga saya ingin simpulkan tak ada satu kuota," kata Djarot di Gedung KPK, Jakarta, Rabu malam.

"Kami akan kirim ke semua wilayah yang memang ada kenaikan ekstrim salah satunya Padang," ujarnya.

Menurut Djarot, Bulog memang baru mendistribusikan gula setelah mendapat telepon Irman karena baru mempunyai stok.

Ia menjelaskan, Irman baru menelponnya pada 20 Juli, bersamaan dengan tersedianya stok di gudang Bulog. Pemesanan dari CV Semesta Berjaya baru dilakukan tanggal 25 Juli dan dibayar pada 29 Juli.

"Dari permintaan 3.000 ton, ada kami kirim 1.000 ton," kata dia.

Namun, Djarot enggan menjawab pertanyaan wartawan kenapa CV Semesta Berjaya yang dipilih sebagai distributor.

Begitu juga saat ditanya apakah hanya CV Semesta Berjaya atau ada perusahaan lain yang diberi kuota gula di Sumatera Barat.

"Tolong jangan perlakukan saya seperti hakim dong," kata dia, lalu buru-buru masuk ke mobilnya.

Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan istrinya, Memi, disebut memberikan uang Rp 100 Juta kepada Irman sebagai rasa terima kasih.

(Baca juga: Dirut Bulog Sebut Irman Gusman Kenalkan dengan Memi Lewat Telepon)

Namun, hal itu tercium oleh KPK yang langsung melakukan operasi tangkap tangan di kediaman Irman.

Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu (17/9/2016), Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, uang sebesar Rp 100 juta yang diberikan Sutanto kepada Irman, terkait pemberian rekomendasi kepada Bulog.

Tujuannya, agar Bulog memberikan tambahan jatah distribusi gula untuk Sumatera Barat.

(Baca juga: Irman Gusman Akui Sebut Nama Pengusaha Saat Menghubungi Dirut Bulog)

Kompas TV KPK Periksa Irman Gusman soal Kuota Gula Bulog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com