JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad menyayangkan terjadinya polemik soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyitir ayat kitab suci.
Menurut dia, semestinya masing-masing pihak mampu bersikap bijak menyikapi pernyataan Ahok itu agar situasi politik menjelang masa kampanye Pilkada DKI tetap kondusif.
"Ini belum masa kampanye saja tapi kok sudah ramai begini. Sangat disayangkan jika belum masuk kampanye suasana sudah tidak kondusif," kata Muhammad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
(Baca: Ahok Bantah Menghina Kitab Suci)
Terlebih yang menjadi polemik saat ini berkaitan dengan isu SARA. Muhammad menilai, jika isu SARA terus bergulir hingga masa kampanye tentu akan berdampak negatif di masyarakat.
Sebab, kata Muhammad, kemunculan isu SARA di pilkada akan sangat mencoreng kualitas Pilkada dan berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Terlebih Jakarta menjadi barometer perpolitikan nasional sehingga polemik terkait SARA semestinya tak muncul dalam seluruh tahapan pilkada.
(Baca: Soal Ahok yang Kutip Ayat Suci, Ini Penjelasan Nusron Wahid)
Dia berharap, masing-masing pihak yang terlibat dalam polemik pernyataan Ahok mampu menenangkan diri agar situasi politik tetap kondusif hingga masa kampanye dimulai.
"Jakarta ini kan menjadi barometer perpolitikan nasional, semestinya bukan isu SARA yang dimainkan, apalagi pemilih di Jakarta ini kan rasional," lanjut Muhammad.