JAKARTA, KOMPAS.com - Tim seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan bekerja sama dengan lembaga intelijen guna menjamin independensi calon anggota dari afiliasi partai politik.
Sekretaris Timsel Soedarmo mengatakan, intelijen akan dilibatkan dalam proses rekam jejak para calon anggota KPU dan Bawaslu yang telah mendaftar.
"Nanti kami akan bekerja sama, khususnya dengan pihak intelijen, seperti Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) dan BIN," ujar Soedarmo ketika konferensi pers di Kompleks Kemendagri, Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Dengan kerja sama tersebut, Soedarmo menilai rekam jejak terhadap calon dapat dilakukan secara mendalam. Ini bertujuan agar calon yang telah lolos seleksi tidak bertentangan dengan persyaratan.
"Bahwa dengan pendalaman ini kami mendapat calon yang kami harapkan. Tidak bertentangan dengan persyaratan yang sudah ditetapkan," ucap Soedarmo.
Selain itu, Soedarmo juga menuturkan, timsel akan melakukan verifikasi terhadap data calon yang dilampirkan saat pendaftaran.
"Tentu kami check dan counter check nanti berdasarkan laporan rekam jejak yang kami terima. Nanti juga ada wawancara," tutur Soedarmo.
Soedarmo pun mengimbau kepada kelompok masyarakat yang bergerak dalam pemantauan pemilu untuk ikut mengawal proses seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu.
"Saya imbau juga teman-teman pemantau pemilu membuat rekam jejak. Nanti kami umumkan, lalu bisa dilihat apakah calon ini pernah berafiliasi dengan partai atau tidak," ucap Soedarmo.