Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Awasi Perang "Cyber" dan "Buzzer" Selama Pilkada Serentak

Kompas.com - 29/09/2016, 14:52 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pihaknya siap mengawasi maraknya buzzer dan perang cyber di dunia maya, menjelang pencoblosan di Pilkada Serentak 2017.

Hal itu, kata Rudiantara, sejalan dengan niat Kemenkominfo untuk mengawasi berbagai konten dan akun di dunia maya yang menyebarkan kabar bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

Namun, lanjut dia, hingga saat ini belum ada pertemuan antara Kemenkominfo dan Badan Pengawas Pemilu untuk membicarakan hal tersebut.

"Kami siap, tapi memang belum bicara dengan Bawaslu dan lain-lain," ujar Rudiantara usai mengikuti rapat koordinasi tingkat Menteri terkait Tafisa World Games 2016, di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Menurut Rudiantara, memang diperlukan semacam norma umum dalam memanfaatkan dunia maya sebagai sarana penyebarluasan berita.

Apalagi proses penyelenggaraan pilkada sedang berjalan. "Kalau tidak ini cenderung mengarah ke hal negatif terus penggunannannya," kata dia.

Menurut dia, banyak pihak yang harus diikutsertakan mengantisipasi perang cyber dan buzzer yang di luar batasan.

Regulasinya perlu dibicarakan bersama Bawaslu sebagai lembaga pengawas pilkada.

"Karena kan bukan hanya kominfo, kominfo kan sebagai regulatornya meregulasi, tetapi juga penyelenggaranya juga harus ikut serta, artinya ekosistem dalam konteks media sosial ini yang harus di ikut serta juga," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai, media digital dan media sosial bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh penyelenggara maupun para peserta dalam berkampanye selama pilkada serentak.

(Baca: Diperlukan Kontrol dalam Penggunaan Media Digital dan Sosial untuk Pilkada)

Sebab, selama ini masyarakat sangat memanfaatkan jaringan internet. Namun, jika ingin memaksimalkan peran media digital dan media sosial untuk pilkada, perlu kontrol yang baik terkait penyebaran berita dan informasinya.

Selama ini, kontrol atas persebaran informasi di dunia maya masih kurang. Maka dari itu, sebagai penyelenggara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Misalnya, Kemenkominfo, Bareskrim Polri, dan Lembaga Sandi Negara. Kerja sama ini diperlukan agar penggunaan media digital dan media sosial tetap terkontrol.

"Karena (info) di media sosial ini kan cepat (penyebaran informasinya), KPU dan pengawas ini tidak bisa sendirian," ujar Titi dalam sebuah diskusi di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).

Kompas TV Di Balik "Cuitan" Ada Aroma Jutaan Rupiah

Kompas TV Di Balik "Cuitan" Ada Aroma Jutaan Rupiah

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com