Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ariesman Sempat Akui Diundang Aguan untuk Bahas Raperda Reklamasi

Kompas.com - 26/09/2016, 17:55 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja sempat mengakui bahwa ada pertemuan pada Desember 2015, di kediaman Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.

Pertemuan itu membahas Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP).

Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DKI Mohamad Taufik, dan anggota Balegda Mohamad Sanusi.

Datang pula, dua anggota DPRD DKI, Mohammad Sangaji alias Ongen dan Selamat Nurdin.

(Baca: Aguan Telepon Ariesman agar Setuju Tambahan Kontribusi 15 Persen)

Hal tersebut terungkap saat Jaksa penuntut pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ronald Worontika mengonfirmasi isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ariesman saat di penyidikan KPK.

Saat ini, Ariesman menjadi saksi bagi terdakwa M Sanusi. "Dalam BAP sebagai saksi, anda bilang, 'Saya ditelepon Aguan untuk membicarakan RTRKSP', apa itu benar?" tanya Jaksa Ronald kepada Ariesman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/9/2016).

Ariesman kemudian mengatakan bahwa keterangannya tersebut telah ia cabut saat kembali memberikan keterangan sebagai tersangka di KPK.

"Keterangan itu betul, tapi sudah saya ralat saat membuat BAP sebagai tersangka," kata Ariesman.

Jaksa kemudian kembali bertanya kepada Ariesman, apakah ia merasa mendapat tekanan dan paksaan saat memberikan keterangan di hadapan penyidik KPK.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ariesman mengatakan, saat itu dia baru saja ditangkap KPK dan belum siap untuk menjawab pertanyaan penyidik KPK.

"Waktu itu saya masih kalut, belakangan saya sadari ceritanya bukan seperti itu," kata Ariesman.

Pertemuan yang berlangsung di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara tersebut, diduga untuk membicarakan pembahasan rancangan perda.

(Baca: Ariesman Mengaku Janjikan Rp 2 Miliar untuk Sanusi "Nyagub")

Selain itu, dalam pertemuan tersebut diduga terjadi kesepakatan mengenai pemberian uang Rp 50 miliar dari Aguan untuk pimpinan dan anggota DPRD DKI.

Hal tersebut pernah diakui oleh Direktur PT Kapuk Naga Indah, Budi Nurwono.

Keterangan yang disampaikan dalam BAP tersebut dibacakan Jaksa KPK dalam persidangan terhadap Ariesman Widjaja.

Kompas TV Ahok Kaget Dengar Isi Percakapan Sunny dan Ariesman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com