Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar Istana, Aguan Hanya Ucapkan "Terima Kasih..."

Kompas.com - 22/09/2016, 21:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan pengusaha tampak berhamburan keluar dari dalam Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9/2016) malam.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo baru saja menyosialisasikan program pengampunan pajak atau tax amnesty kepada para pengusaha.

Mereka tampak serupa, mengenakan kemeja batik lengan panjang dan celana hitam. Ada yang didampingi istri, ada pula yang berjalan seorang diri.

Di antara kerumunan itu, tampak sosok pengusaha yang belakangan ini ramai diberitakan lantaran dikaitkan dugaan korupsi dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta, Sugianto Kusuma alias Aguan.

Aguan yang merupakan Chairman Agung Sedayu Group itu terlihat sederhana. Ia mengenakan kemeja batik coklat lengan panjang dan celana hitam.

Awalnya, Aguan berjalan bersama dua orang di sisi kiri dan kanan. Mereka terlihat seperti pengusaha.

Wartawan kemudian menghampirinya dan bertanya soal apa saja yang terjadi selama sosialisasi tax amnesty oleh Presiden itu.

Namun, Aguan tidak berkomentar. Ia terus melangkah sembari mengumbar senyum.

Dua pengusaha yang tadi berjalan di sisi kiri dan kanan meninggalkan Aguan yang dikerubuti wartawan. Wartawan kemudian bertanya lagi, apakah Aguan mengikuti program tax amnesty?

Aguan lagi-lagi tak menjawab dan tetap tersenyum. Ia terus melangkah ke mobilnya.

Setelah dekat dengan mobilnya, Range Rover hitam berpelat B 88 IG, Aguan baru mengeluarkan sepatah kata.

"Terima kasih, terima kasih ya," ujar Aguan sembari melambaikan tangan kanannya.

Aguan kemudian sampai di depan mobilnya. Sang sopir telah siap di dalam.

Aguan sempat berdiri beberapa detik di depan pintu mobil seakan menunggu sesuatu. Namun, ia memilih masuk ke dalam mobil beberapa saat kemudian.

Selain Aguan, sejumlah konglomerat di Indonesia juga tampak hadir, antara lain Alim Markus, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Arifin Panigoro, dan Oesman Sapta Odang.

(Baca: Kumpulkan Pengusaha di Istana, Jokowi Sosialisasikan "Tax Amnesty")

Kompas TV Aguan Keberatan dengan NJOP dari Pemprov DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com