Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Garut, Menteri ATR/BPN Singgung Peran Pemerintah Daerah soal Peta Rawan Bencana

Kompas.com - 21/09/2016, 20:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil menyayangkan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/9/2016) kemarin.

Bencana itu menewaskan 20 orang dan mengakibatkan ribuan orang lainnya mengalami luka.

Menurut Sofyan, seharusnya pemerintah daerah memiliki peta daerah rawan banjir dan longsor.

Peta itulah yang jadi acuan bagi pemerintah daerah untuk memperbolehkan suatu lokasi ditempati masyarakat atau tidak.

"Nah, apakah kabupaten sudah mengantisipasi itu atau tidak?" ujar Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Jika memang lokasi banjir dan tanah longsor di Garut itu telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana, seharusnya tidak dapat ditinggali penduduk. Pemerintah daerah setempat seharusnya melakukan fungsi pengawasannya.

"Harusnya memang tata ruang daerah bencana itu harus dijadikan kawasan hutan atau kawasan hijau. Supaya tidak ada penghununinya, begitu," ujar Sofyan.

Pemerintah pusat, lanjut dia, sebenarnya telah memetakan d mana saja daerah rawan bencana. Pemerintah pun telah menetapkan sejumlah daerah sebagai rawan bencana.

Misalnya Pangandaran, Jawa Barat; Karo, Sumatera Utara dan beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Namun, Sofyan mengaku tidak mengetahui apakah daerah itu rawan bencana atau tidak. "Kalau Garut saya belum tahu, nanti saya cek dulu," ujar dia.

Jika memang wilayah yang dilanda banjir dan longsor di Garut itu merupakan wilayah rawan bencana, pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah menyusun regulasi untuk menetapkan bahwa daerah itu merupakan daerah rawan bencana.

Sebelumnya diberitakan, Selasa (20/9/2016) pukul 23.00 WIB, terjadi banjir bandang yang melanda Kecamatan Tarogong Kidul dan Kecamatan Garut Kota.

(Baca: Pengungsi akibat Banjir Bandang di Garut Mencapai 1.000 Orang)

Banjir disebabkan hujan deras yang membuat Sungai Cimanuk meluap. Akibat banjir ini, setidaknya 400 rumah terendam banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, hingga pukul 16.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia dan 14 orang lainnya dinyatakan hilang dalam bencana banjir di Garut, Jawa Barat.

Kompas TV Banjir Bandang di Garut, 7 Sekolah Diliburkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com