Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Kelayakan Calon Kepala BIN, Budi Gunawan Paparkan Ancaman Negara Termasuk Komunisme

Kompas.com - 07/09/2016, 12:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komjen Pol Budi Gunawan menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Dalam paparan visinya, Budi menyebutkan sejumlah ancaman keamanan negara.

Penyampaian visi calon Kepala BIN dilakukan secara terbuka, namun proses selanjutnya berlangsung tertutup.

"Ancaman strategis terhadap keamanan nasional yang muncul dari eksternal semakin kompleks, bersifat asimetris dan tidak berpola," kata Budi.

Kelompok kriminal bersenjata, lanjut Budi, baik luar maupun dalam negeri yang mengancam keamanan WNI perlu diwaspadai.

Begitu pula dengan perkembangan aliran ekstrim kiri yang terus meningkat.

"Aliran ekstrim kiri terus meningkat dengan berbagai paham anti-Pancasila, seperti kebangkitan komunisme," kata Wakil Kepala Polri ini.

Budi juga menyinggung perkembanganradikalisme dan terorisme yang semakin meningkat, seperti jaringan ISIS dan kelompok Santoso.

Ancaman lainnya adalah ancaman geo-strategi, yang meliputi ancaman berskala global dengan ketegangan-ketegangan di berbagai wilayah.

Beberapa di antaranya adalah ketegangan antara Amerika Serikat dan sekutunya, Laut Cina Selatan, Semenanjung Korea, gejolak Turki, konflik berkepanjangan di Afrika Selatan, hingga hegemoni ekonomi.

Untuk itu, Budi menyiapkan program yang disebutnya sebagai optimalisasi peran menuju BIN yang semakin profesional, objektif dan berintegritas (PRO-BIN)

"Optimalisasi didasari pemahaman bahwa selama ini peran intelijen yang dilakukan BIN sudah berjalan baik. Namun dalam beberapa hal masih terdapat ruang yang perlu dioptimalkan sebagai koordinator fungsi intelijen," kata Budi. 

Kompas TV Dicalonkan Jadi Ketua BIN, Siapakah Budi Gunawan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com