Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kloter Wajib Teken Pernyataan Patuhi Jadwal Lempar Jumrah

Kompas.com - 05/09/2016, 10:21 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Ketua kelompok terbang (kloter) dan rombongan akan diwajibkan menandatangani surat pernyataan siap mematuhi jadwal melontar jumrah yang sudah ditetapkan Muassasah (pihak swasta yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji).

Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan hal itu saat sosialisasi kegiatan di Arafah Muzdalifah dan Mina serta kepulangan jemaah di sejumlah sektor pemondokan di Mekkah, Senin (5/9/2016).

"Kalau kami yang melanggar, pihak Indonesia yang kena sanksi," kata Arsyad, di hadapan ketua kloter, ketua rombongan, unsur tenaga kesehatan dan tenaga pembimbing ibadah.

Kepada para petugas sektor itu disampaikan rincian jadwal melontar masing-masing kloter.

Tahun ini, pada 10 Dzulhijah atau 12 September, jemaah dilarang melontar pukul 06.00 sampai 10.30 waktu Arab Saudi.

Lalu pada 11 Dzulhijah atau 13 September, jemaah dilarang melontar pukul 14.00 sampai 18.00 waktu Arab Saudi.

Kemudian pada 12 Dzulhijah atau 14 September, jemaah dilarang melontar pukul 10.30 sampai pukul 14.00 waktu Arab Saudi.

Kepatuhan jemaah pada jadwal melontar diperlukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, seperti tragedi pada 2015 dimana jemaah berbagai negara berdesak-desakan di jalur 204.

(Baca juga: Hindari Korban, Jadwal Lontar Jumrah untuk Jemaah Indonesia Diperketat)

Selain waktu melontar, ia juga mengingatkan jemaah untuk mematuhi rute melontar. Jemaah diimbau tidak meninggalkan rutenya agar tidak tersesat atau bahkan melawan arus.

Seluruh jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah pada 9 Dzulhijah atau 10 September secara bertahap semenjak pagi hingga malam.

Arsyad mengingatkan jemaah yang berangkat sebelum malam hendaknya membawa bekal makan karena makan akan dibagikan mulai malam hari.

Selama prosesi di Arafah Muzdalifah dan Mina jemaah akan mendapatkan 15 kali makan dan satu kali makanan ringan.

Sementara itu terkait kepulangan jemaah, ia kembali mengimbau jemaah agar mempersiapkan barang bawaan pulang sebaik mungkin dengan mematuhi batas maksimal berat koper dan tidak membawa barang yang dilarang, termasuk air zamzam karena bisa merugikan orang lain.

Ia mengemukakan peluang penerbangan tertunda atau barang tidak terangkut jika melanggar ketentuan tersebut.

Jemaah kloter pertama dan kedua dari gelombang pertama akan mulai dipulangkan ke tanah air pada 17 September.

(Gusti NC Aryani/ant)

Kompas TV Bus Salawat Dipersiapkan untuk Acara Puncak Haji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com