Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kirim RUU Pemilu ke DPR Pekan Depan

Kompas.com - 29/08/2016, 13:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung memperkirakan, revisi paket Undang-Undang Pemilu akan rampung dibahas pemerintah pekan depan.

Seiring dengan itu, draf RUU pun akan segera dikirimkan ke DPR RI. "Minggu depan katakanlah Presiden sudah memutuskan, saya yakin selesai (bulan September 2016)," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (29/8/2016).

Menurut Pramono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah mengajukan permohonan rapat terbatas membahas RUU Pemilu tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

(Baca: Politisi PDI-P Usulkan RUU Pemilu Bahas Perubahan Sistem Menjadi Proporsional Tertutup)

Ia pun meyakini, rapat terbatas membahas hal tersebut akan digelar dalam beberapa hari ke depan.

Pramono memastikan, rapat terbatas yang akan digelar merupakan rapat terakhir untuk membahas RUU tersebut.

"Tentunya dalam ratas nanti sudah segera diputuskan Presiden supaya proses yang sedang berjalan ini bisa segera diselesaikan. Kalau itu, proses tahapan Pemilu tidak akan terganggu karena memang itu sudah harus diputuskan," ujar Pramono.

Revisi paket UU Pemilu yakni UU Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif, UU Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta UU Nomor 15 tahun 2014 tentang Penyelenggara Pemilu, telah masuk dalam Program Legislasi Nasional 2016.

Revisi ketiga UU Pemilu itu bertujuan untuk menyederhanakan sistem pemilu di Indonesia pada 2019.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR Arif Wibowo mengatakan, semestinya saat ini Pemerintah sudah mengirimkan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu 2019 ke DPR.

(Baca: Anggota Komisi II Sebut Draf RUU Pemilu 2019 Semestinya Sudah Diterima DPR)

Menurut Arif, langkah Pemerintah terhitung lambat jika draf RUU Pemilu 2019 baru diterima DPR pertengahan September nanti.

"Karena begitu banyak hal sensitif dan penting yang akan dibahas dalam RUU Pemilu," ujar Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menambahkan, waktu enam bulan pun masih kurang untuk menyelesaikan RUU Pemilu.

"Sudah sama-sama kita ketahui-lah, bahwa RUU Pemilu itu banyak hal krusialnya dan membahas hal tersebut hanya enam bulan saja jelas kurang," tutur Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com