Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aklamasi, Hendropriyono Terpilih sebagai Ketua Umum PKPI

Kompas.com - 28/08/2016, 05:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam Kongres Luar Biasa di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

KLB itu dihadiri utusan 33 provinsi dan 498 kabupaten/kota se-Indonesia.

Dalam pidato politiknya, Hendropriyono menyatakan, kesiapannya mengemban amanah memimpin PKPI.

"Sebagai prajurit Saptamarga, karena perkembangan keadaan strategis global dan nasional yang memprihatinkan sekarang, dengan ini saya menyatakan siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," ucap Hendropriyono seperti dikutip Antara.

Hendropriyono menyatakan, akan membangun PKPI dengan terus melahirkan kader-kader kompeten yang dapat berkontribusi bagi tanah air.

"Saya akan menempatkan tokoh-tokoh senior sebagai penasihat dan menggerakkan tokoh muda sebagai pengurus dari tingkat nasional hingga desa, serta melibatkan organisasi masyarakat untuk mencapai visi dan misi partai," kata mantan Kepala BIN itu.

Disebutkan, peremajaan kepengurusan PKPI merupakan suatu keharusan dengan tetap memegang teguh prinsip empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Hendropriyono mengajak seluruh kader PKPI yang masih berada di persimpangan jalan untuk kembali ke PKPI hasil Kongres Luar Biasa tersebut, untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang aman dan sejahtera.

Pendiri sekaligus Ketua Dewan Penasehat PKPI, Try Sutrisno berharap setelah KLB partai bisa berjalan ke arah yang lebih baik lagi.

Try Sutrisno mengimbau seluruh kader menjunjung tinggi budaya politik yang santun serta sesuai dengan Pancasila.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan yang hadir dalam Kongres Luar Biasa PKPI itu mengucapkan selamat atas terpilihnya Hendroprioyono.

"Kita doakan mudah-mudahan pak Hendro sebagai Ketua Umum PKPI bisa membawa kearah partai yang lebih baik," ujar Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com