Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Yang Berhak "Ngomong" soal Cagub Itu Bukan Syarief Hasan, tetapi Pak SBY

Kompas.com - 27/08/2016, 18:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengingatkan rekan separtainya, Syarief Hasan, untuk tidak mendahului Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam berbicara.

Hal tersebut disampaikan Ruhut menanggapi sikap Syarief yang sudah menyatakan bahwa Partai Demokrat menutup pintu untuk mendukung bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama, pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Menurut Ruhut, pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak tepat, apalagi sampai membawa-bawa nama SBY.

"Yang berhak ngomong bukan Syarif Hasan, tetapi Pak SBY. Yang berhak ngomong ketum. Jangan membiasakan mendahului sebelum ketum ngomong," kata Ruhut saat dihubungi, Sabtu (27/8/2016).

(Baca juga: Ruhut: Terserah Pak SBY, Aku Tetap Ahok)

Ruhut yakin, pernyataan Syarief itu tidak mewakili SBY. Menurut Ruhut, SBY sampai saat ini masih mencermati dinamika yang ada sebelum menentukan pilihan.

SBY juga, lanjut dia, selalu berpesan agar mendukung calon yang mempunyai elektabilitas tinggi.

Sementara itu, menurut dia, berdasarkan berbagai survei, elektabilitas Ahok saat ini masih yang teratas.

"Aku selalu pegang omongan SBY. Mendukung orang harus menang, karena itu pilih surveinya paling tinggi," ucap dia. 

(Baca juga: Demokrat: Elektabilitas Ahok Turun, yang Lain Malah Naik)

Ruhut pun menengarai Syarief Hasan hanya bermanuver karena sejak awal tidak menyukai Ahok.

Sejak awal, kata dia, Syarief bersama sejumlah kader Demokrat lainnya berusaha memengaruhi SBY untuk tidak mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ruhut pun kembali menyinggung soal pencopotan dirinya oleh SBY dari posisi Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat.

Ia meyakini pencopotan itu karena Syarief Hasan dan kawan-kawan tak suka dengan dirinya yang sejak awal sudah menyatakan dukungan terhadap Ahok.

"Kok mereka takut kalau gua banyak ngoceh? Ngoceh-ngoceh juga dong kayak gua. Jangan karena enggak bisa bersaing, ngomong, jadi 'jilat-jilat' Bapak," ucap Ruhut.

Syarif Hasan sebelumnya memastikan partainya sudah menutup pintu untuk mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.

"Yang jelas bukan Ahok," kata Syarif Hasan di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

(Baca juga: SBY Ingin Gubernur DKI Jakarta yang Lebih Baik dari Ahok)

Syarif mengatakan, partainya ingin agar DKI Jakarta dipimpin oleh sosok yang lebih baik dari Ahok.

Ia pun memastikan langkah partainya menutup pintu untuk Ahok ini sudah sesuai instruksi Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Arahan beliau kita ingin yang lebih baik lagi," lanjut Syarif.

Kompas TV Inilah Alasan Demokrat Copot Ruhut Sitompul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com