Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ingin Sistem Laporan Penyidikan Didigitalisasi

Kompas.com - 19/08/2016, 20:10 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengaku kepolisian tengah berupaya meningkatkan sistem laporan tindak kejahatan.

Tito ingin laporan yang saat ini masih menggunakan sistem manual, didigitalisasi. Sitem manual, kata Tito, kerap membikin pelayanan kasus terhambat.  

 

"Jadi begini, masalah reserse kita ini masih menggunakan manual," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/8/2016).

"Semua kasus ditangani oleh penyidik, disimpan dalam lacinya. Kalau ditanya perkembangan, dibuka dulu berkasnya, penyidik lagi di luar kota tidak bisa ke mana-mana. Apalagi sampai terbakar gedungnya atau hilang berkasnya habislah itu," tambah dia.

Tito melanjutkan, sebenarnya sudah ada perangkat lunak canggih yang bisa menunjang pelayanan tersebut. Namanya, Case Management Information System (SEMIS).

Sistem itu, kata Tito, sudah diterapkan di negara-negara maju. Secara teknis, laporan dari masyarakat tidak lagi ditulis secara manual, melainkan dimasukan ke data komputer.

Penggunaan sistem komputerisasi dan digital, akan memudahkan pencarian data file kasus yang dilaporkan.

"Karena semua laporan masuk ke software. Itu program kemudian semua kegiatan pemanggilan, penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan aneka administrasi berita acara semua ada di dalam file dalam bentuk software itu. Sehingga, bisa diakses oleh pimpinan dengan cepat," kata dia.

"Misalnya, ada kasus lima tahun tidak selesai. Itu bisa diakses dengan cepat dalam hitungan detik. Kasus ini nomor segini atas nama tersangka ini atau pelapor ini, itu sudah sejauh mana," tambah dia.

Bahkan, kata dia, jika menggunakan sistem SEMIS, perkembangan penangan sebuah kasus pun lebih mudah diketahui. "Itu semua bisa dikontrol dengan statistik. Bahkan, bisa dibuat sistem warning. Nah, ini sedang kami perbaiki, kami berusaha digitalisasi dengan ITE di sistem penyidikan," kata Tito.

Kompas TV Menkeu Sri Mulyani Temui Kapolri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com