Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semakin Kuat Sinyal PDI-P Akan Dukung Ahok"

Kompas.com - 18/08/2016, 22:20 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekusi Para Syndicate, Y Ari Nurcahyo, mengatakan, sinyal dukungan PDI-P terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2017 semakin kuat.

Hal itu terkait dengan adanya pengakuan dari Ahok yang telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Walau belum ada pengumuman resmi dari PDI-P, semakin kuat (sinyal) bahwa Ahok akan maju lewat PDI-P dan tiga partai yang lain. Ahok semakin kuat. Kita tunggu saja pernyataan resmi dari PDI-P," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/8/2016).

(Baca: Hasto: Ahok dan Djarot Prioritas untuk PDI-P)

Menurut Ari, jika dikeluarkan dukungan secara resmi terhadap Ahok, PDI-P harus memikirkan pernyataan politik yang dapat diterima publik dan partai lain dalam Koalisi Kekeluargaan. Terlebih lagi, perwakilan PDI-P DKI Jakarta juga ada dalam koalisi tersebut.

"Di tengah dinamika DPP PDI-P dan DPP koalisi yang kontra Ahok, jika PDI-P resmi dukung Ahok, harus masuk akal untuk legitimasi pernyataan politik yang bisa menenangkan publik. Kedua, untuk mengantisipasi masa depan Koalisi Kekeluargaan," ucap Ari.

(Baca: Ahok: Bu Mega Lebih Cenderung Usung Petahana)

Ari menuturkan, sangat kecil kemungkinan dukungan Megawati tidak menjadi sikap partai. Kata dia, selama ini sinyal simbolis pernyataan Megawati telah menerima Ahok.

"Cuma kan ada dinamika dari PDI-P sendiri dan ada sikap yang masih perlu kita uji," ujar Ari.

Meski demikian, Ari menambahkan, dukungan Megawati bisa berubah jika adanya pernyataan dari Ahok yang bisa merusak hubungan baik di antara keduanya selama ini.

Kompas TV Ahok: Megawati Beri Sinyal Dukung Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com