JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, saat ini Kepolisian tengah fokus pada perbaikan kinerja institusi menyusul tingkat kepercayaan publik yang masih rendah.
Polri akan fokus pada kasus-kasus yang langsung berbanding lurus dan menjadi perhatian masyarakat.
Kasus-kasus itu merupakan kasus yang berpotensi menyulut konflik massa dan terorisme.
"Itu menjadi perhatian paling utama saya karena berbanding lurus dengan situasi kamtibnas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ujar Tito, saat berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Untuk menangani kasus-kasus tersebut, kata Tito, diperlukan langkah proaktif dan kemampuan deteksi yang kuat.
Selain itu, diperlukan penanganan cepat sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
"Contohnya ada 50 orang copet di satu kota setiap harinya, dibandingkan satu kasus pembakaran masjid. Itu pembakaran masjid jauh lebih besar dampaknya," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Untuk kasus terorisme, Tito berencana membangun kerja sama intens antara Polri dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), memperkuat Detasemen Khusus 88 serta memperbanyak satgas terorisme.
Penindakan tegas terhadap pelaku kasus-kasus narkoba juga akan lebih digalakkan Polri.
"Kalau tidak, kita akan repot dimainin terus sama jaringan-jaringan besar narkotika," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.