Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir Terminal 3 Soekarno-Hatta, Pemerintah Diminta Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 15/08/2016, 14:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V Syarief Alkadri mengusulkan agar pemerintah membentuk tim investigasi khusus untuk mengevaluasi dan mengkaji persoalan yang terjadi di Terminal 3 New Bandara Soekano-Hatta, Tangerang, Banten.

Evaluasi perlu dilakukan akibat kondisi saluran air Terminal 3 yang tergenang air.

"Persoalan ini tidak bisa diantisipasi cepat. Ini harus ada evaluasi secara menyeluruh. Kalau perlu ada investigasi," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2016).

Tim investigasi tersebut, lanjut Syarief, tak hanya melibatkan pihak pemerintah. Namun, investigasi idealnya juga melibatkan para ahli dari keilmuan yang berkaitan agar lebih independen.

Selama investigasi dan perbaikan dilakukan, ia juga mengusulkan agar bandara ditutup untuk sementara waktu hingga seluruhnya dapat siap sepenuhnya.

Pembukaan Terminal 3 menurut Syarief sangat dipaksakan, sehingga banyak bagian dari bangunan fisik yang terlihat belum siap.

"Sampai karpetnya masih belang-belang, ruang tunggu panas, internet tidak berfungsi baik. Harusnya hal-hal seperti ini tidak terjadi," tutur Politisi Partai Nasdem itu.

Kejadian ini pun dianggap sebagai pekerjaan rumah bagi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang sebelumnya juga menjabat Direktur Utama Angkasa Pura II.

"Berarti Beliau tahu secara menyeluruh terhadap proses pembangunan Terminal 3," ujarnya.

Saluran air yang tersumbat saat hujan deras pada Minggu (14/8/2016) telah membuat lantai Terminal 3 New Bandara Soekano-Hatta, Tangerang, Banten, tergenang.

Saat dikonfirmasi, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan mengatakan, penyebab melubernya air karena saluran tersumbat kotoran saat hujan deras mengguyur bandara hari ini.

"Hujan besar. Jadi bukan semburan tapi ada saluran yang perlu dibersihkan karena nggak hujan-hujan," kata Wakan saat dihubungi Kompas.com.

(Baca: Air Got Meluber, Membasahi Lantai Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta)

Public Relation Manager PT Angkasa Pura II, Haerul Anwar, yang dihubungi secara terpisah mengatakan, luberan itu terjadi karena debet air hujan cukup tinggi.

Haerul mengatakan pihaknya akan memeriksa apakah luberan itu berhubungan dengan masih berlangsungnya konstruksi di Terminal 3 New.

"Ya kami juga masih mengkaji dan mengevaluasi mengapa seperti itu. Dugaan sementara indikasi debit air terlalu besar," kata Haerul.

(Baca juga: Terminal 3 Tergenang Air, Angkasa Pura II Minta Maaf)

 

Kompas TV Terminal 3 Bandara Soetta Tergenang Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com