Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono Menangis Saat Fitnah Menghampiri SBY

Kompas.com - 13/08/2016, 07:17 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bercerita saat dirinya menghadapi berbagai kritik dari masyarakat saat menjabat sebagai Presiden keenam Republik Indonesia.

Cerita itu disampaikan kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi dalam acara "Rosi dan Keluarga SBY" yang tayang di Kompas TV, Jumat (12/8/2016) malam.

SBY mengakui suasana politik saat ia menjabat berada dalam keadaan yang gaduh. Hujatan dan kritik datang dari kalangan masyarakat tertentu.

"Di situ kadang-kadang sebagai manusia biasa, ibu Ani sangat tahu saya sudah bekerja all out, siang dan malam, sepertinya bagi sebagian masyarkat salah terus. Kanan salah kiri salah," kata SBY.

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, SBY memiliki godaan untuk bersikap represif kepada para pengkritiknya. Namun, ia memilih bersabar dan memegang teguh prinsipnya untuk tidak menyalahi kekuasaan.

(Baca: Air Mata Ani Yudhoyono dan SBY, Seiring Langkah Meninggalkan Istana)

"Ada yang mengatakan kepada saya sambil menyalahkan saya, 'Eh SBY, Anda salah sendiri. Anda sok demokratis, kenapa tidak digunakan kekuasaan itu'. A pergulatan di hati saya, bu Ani juga tahu, saya katakan 'tidak'. Insya Allah saya bisa hadapi," kenang SBY.

SBY mengakui memegang kekuasaan tertinggi di Indonesia tidaklah mudah. Ia sering melihat Ani menangis tengah malam melihat perlakukan yang didapatkan suaminya.

Dalam kesempatan yang sama, Ani mencurahkan kenangannya. Ani melihat sendiri kerja keras SBY yang hanya dapat istirahat tidur selama beberapa jam. Ani mengatakan masih menerima kritikan yang diterima suaminya yang telah bekerja siang dan malam. Namun, ia tidak sanggup menahan fitnah yang datang.

"Terutama, ya mungkin rakyat Indonesia masih ingat, seekor kerbau yang ditulis SBY, itu menyakitkan sekali buat hati saya. Dan itu yang buat saya sampai menangis. Apa iya sih ada serorang istri yang diam saja ketika suaminya digitukan. Saya kira semua baper juga. Kalau sudah sangat dalam hati seperti teriris-iris. Mungkin kalau luka dikasih jeruk nipis itulah rasanya," ucap Ani.

(Baca: SBY dan Bu Ani Kompak Unggah "Pergi Tampak Punggung")

Hujatan kepada SBY itu berlangsung pada aksi unjuk rasa 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, 28 Januari 2010. Aksi itu menarik perhatian media karena pendemo membawa kerbau berkulit hitam ditulisi "Si BuYa". Bagian bokongnya ditempeli gambar pria berpeci dengan tulisan bernada seruan "Turun!".

Media televisi memutar gambar kerbau itu berulang, sejak pagi hingga malam. Presiden Yudhyono pun sempat berkomentar dan menunjukkan dirinya tersinggung dengan aksi itu.

Kompas TV SBY-Ani Rayakan Ulang Tahun ke-40 Pernikahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Nasional
Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Nasional
Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Nasional
PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

Nasional
Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Nasional
Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Nasional
KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com