Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penyerahan Diri Dua Anak Buah Santoso

Kompas.com - 09/08/2016, 17:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu yang berbeda, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yamg pernah dipimpin Santoso menyerahkan diri ke Satgas Operasi Tinombala.

Mereka menyerahkan diri setelah Santoso tewas dalam baku tembak dengan satgas pada 19 Juli 2016 lalu.

Anak buah Santoso bernama Jumri alias Tamar menyerahkan diri kepada Satuan Tugas Imbangan Intelijen dari Badan Intelijen Negara di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (5/8/2016) dini hari.

"Tim memperoleh informasi bahwa J akan menyerahkan diri dengan keluarganya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

(Baca: Anak Buah Kehilangan Arah Pasca-tewasnya Santoso)

Jumri diantar oleh keluarganya dari Tamanjeka dengan menggunakan sepeda motor pukul 03.50 Wita menuju ke sebuah lokasi di Dusun Ratulene, Poso Pesisir. Di sana, Jumri bertemu dengan Satgas Intelijen, dipindahkan ke dalam kendaraan dan pergi.

Kemudian, dua hari berikutnya, giliran Salman yang menyerahkan diri saat berada di area kebun keluarga di dusun Tamanjeka.

Boy mengatakan, sepupu dari Samil, anak buah Santoso yang telah menyerahkan diri itu menginformasikan ke Babinkamtibnas bahwa Salman hendak menyerahkan diri.

Informasi itu kemudian diteruskan ke satgas Tinombala. Tim pun menemui keluarga Samil dan mengatur lokasi penjemputan Salman.

"Saat itu dia sepertinya sudah berpasrah diri kemudian meminta bantuan ada pihak yang mengkomunikasikan kepada kepolisian," kata Boy.

(Baca: Sukses Tumpas Kelompok Santoso, 741 Personel Brimob Ditarik dari Poso)

Kemudian, sore harinya, Salman berhasil dibawa dari Tamanjeka ke Mapolres Poso.

"Saat ini sudah di bawa ke Palu dalam hal pemeriksaan kesehatan dan dilanjutkan pemeriksaan lanjutan," kata dia.

Boy menduga, satu persatu anak buah Santoso menyerahkan diri karena merosotnya motivasi mereka untuk berjihad usai tewasnya Santoso. Boy menganggap kondisi tersebut lumrah terjadi pada kelompok teroris yang pimpinannya sudah berhasil diringkus.

(Baca: Polisi: Anggota Jaringan Santoso Serahkan Diri karena Strategi Operasi Berubah)

Meski kepemimpinan Santoso digantikan oleh Basri dan Ali Kalora, namun keduanya dianggap tak sekuat peran Santoso.

"Apalagi sudah disampaikan dengan maklumat dan penyampaian oleh sejumlah tokoh yang ada. Berarti mereka mendengar ajakan untuk turun gunung ini," kata Boy.

Dengan menyerahnya dua anggota kelompok Santoso, diperkirakan masih ada 16 anggota lainnya yang masih terkepung di Gunung Biru.

Kompas TV 741 Brimob Akan Disebar di 4 Wilayah Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com