Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harap Pamong Praja Muda IPDN Jadi Pelopor Reformasi Birokrasi

Kompas.com - 08/08/2016, 11:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JATINANGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membebankan harapan bagi lulusan pamong praja muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) agar melakukan reformasi di tempatnya masing-masing.

Hal tersebut dia utarakan dalam pidatonya saat mengukuhkan 1.921 pamong praja muda IPDN.

"Saudara akan menjadi ujung tombak negara untuk memberikan pelayanan publik cepat, responsif, dan berkualitas. Sehingga negara selalu hadir di tengah rakyat," ujar Jokowi dalam pidatonya di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Senin (9/8/2016).

"Juga harus bisa jadi pelopor reformasi birokrasi di mana pun Saudara ditugaskan," lanjut Jokowi.

Jokowi menekankan para pamong praja muda untuk terus memegang teguh prinsip revolusi mental dalam melayani masyarakat.

Berbekal revolusi mental, maka aparatur sipil negara bisa optimistis dan berani melakukan terobosan di tempatnya bekerja.

"Ke depan Saudara akan hadapi tantangan tugas yang makin berat dan kompleks. Banyak harapan dan tuntutan kinerja bagi aparatur sipil negara," kata Jokowi.

Masyarakat, kata Jokowi, menghendaki aparatur sipil negara bekerja kian efektif dan responsif.

Terlebih lagi, adanya persaingan global dengan perubahan yang sangat cepat menuntut aparat mampu berinovasi dan memperkuat daya saing.

Jokowi meyakini, pamong praja muda yang kelak menjadi aparatur sipil itu mampu mengemban tigas negara dengan baik, asalkan mau memperbaiki diri dan menginisiasi perubahan mulai dari tempat masing-masing.

"Kuncinya, harus berani melakukan perombakan, berinovasi, dan kreatif. Tidak berorientasi pada prosedur tapi mengedepankan hasil dan karya nyata," kata Jokowi.

Jokowi mengukuhkan 1.921 pamong oraja muda yang terdiri dari lulusan program Diploma IV dan Strata 1.

Pamong praja muda IPDN itu sebelumnya telah diwisuda bersama lulusan Strata 2, lulusan Program Profesi Kepamongprajaan, serta Program Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN pada Minggu (7/8/2016).

Selain mengukuhkan lulusan IPDN, Presiden Jokowi juga meresmikan patung Presiden Pertama RI Soekarno selaku pendiri IPDN pada 1956. Patung tersebut terletak di depan Grha Wyata Praja IPDN.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap, lulusan IPDN memiliki tiga kompetensi khusus, yakni kompetensi Teoritik Ilmu Pemerintahan, kompetensi empirik dan kompetensi legalistik. Semangat revolusi pun dicanangkan mulai dari proses rekrutmen.

Kini penataan pola rekrutmen di IPDN dilakukan secara online untuk menghindari kecurangan.

Untuk itu, Kemendagri melibatkan sejumlah instansi yakni Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Dinas Kesehatan, hingga Pemerintah Daerah.

Kompas TV Presiden Imbau Wajib Pajak Manfaatkan Pengampunan Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com