Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Disarankan Buat Aturan Pengecualian untuk Cuti Calon Petahana

Kompas.com - 05/08/2016, 19:53 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Aturan cuti bagi calon petahana yang diatur di dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, digugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ke Mahkamah Konstitusi. Namun, gugatan tersebut dinilai kurang tepat.

Menurut peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, kewajiban cuti bagi calon petahana sudah cukup baik. Hal itu guna menghindari terjadinya penyalahgunaan jabatan yang dilakukan calon petahana saat kampanye.

“Misalnya menggunakan fasilitas daerah untuk kampanye, penggunaan dana publik untuk kampanye atau apapun yang sifatnya elektoral,” kata Syamsuddin di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

(Baca: Ketua KPU DKI Tegaskan Petahana Harus Cuti Saat Kampanye)

Kendati demikian, diakui Haris, kewajiban itu juga berimplikasi kurang baik, terutama jika seorang kepala daerah harus mengambil kebijakan strategis seperti mengesahkan hasil pembahasan APBD.

Oleh sebab itu, Haris menyarankan, agar Komisi Pemilihan Umum membuat aturan pengecualian.

Sebagai contoh, kepala daerah yang kembali maju dalam kontestasi dapat tetap menyetujui hasil pembahasan strategis.

(Baca: Jika Kepala Daerah Cuti Saat Kampanye Pilkada, Apa Saja Kewenangan Pelaksana Tugasnya?)

“Untuk konteks APBD bisa saja KPU mengatur, misalnya, kepala daerah yang cuti diaktifkan sementara. Itu bisa diatur kuncinya di PKPU,” ujar dia.

Ahok sebelumnya mengajukan judicial review ke MK terkait pasal cuti yang diatur di dalam UU Pillkada. Ahok merasa keberatan. Sebab, cuti yang diatur bertepatan dengan masa penyusunan Anggaran Pendapatn Belanja Daerah DKI 2017.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com