Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dituntut Usut Kerusuhan Tanjungbalai Secara Proporsional

Kompas.com - 01/08/2016, 13:51 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat penegak Hukum diminta untuk mampu mengusut tuntas peristiwa di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara secara proporsional.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, dalam ajaran agama Islam perusakan rumah ibadah tak dibenarkan, sekalipun dalam keadaan perang.

Peristiwa tersebut, kata Hidayat, kemungkinan terjadi karena provokasi oknum tertentu.

"Saya harap penegak hukum bisa bekerja sama maksimal untuk mendudukan masalah secara proporsional dan menyelsaikan masalah secara mendasar. Yang bersalah harus dihukum," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Kerusuhan tersebut, dipicu ketika seorang perempuan Tionghoa protes atas suara speaker Masjid Al Maksum. Hidayat menjelaskan penggunaan pengeras suara ada aturannya.

(Baca: Jokowi: Pemerintah Akan Tindak Tegas Pelaku Main Hakim Sendiri di Tanjungbalai)

Oleh karena itu, pimpinan dan petinggi agama diminta dapat menjelaskan kepada umatnya terkait aturan penggunaan pengeras suara agar ke depan tak terjadi lagi salah paham.

"Dan tokoh jangan mudah terprovokasi dan jangan juga mudah memprovokasi," kata dia.

Menurut dia, toleransi umat beragama harus tetap dijunjung. Hal tersebut tak akan bisa tercapai jika hanya pihak-pihak tertentu yang diminta toleran sementara pihak lainnya tidak. Toleransi harus dikedepankan, baik oleh kaum minoritas maupun mayoritas.

"(Peristiwa Tanjungbalai) ini mengingatkan kepada seluruh tokoh dan umat beragama, jagalah toleransi. Mayoritas toleran, minoritas toleran," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu.

"Kalau itu dilakukan, Insya Allah kita punya landasan yang kuat untuk menghadirkan toleransi yang lebih kuat," sambungnya.

Diberitakan, kerusuhan massa terjadi di Tanjungbalai Sumatera Utara pada Sabtu (30/7/2p016) dinihari. Sekelompok massa merusak sejumlah vihara, klenteng, dan bangunan yayasan sosial, bahkan delapan unit mobil juga dibakar. Polisi sudah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus ini. 

Kompas TV Warga Tanjungbalai Gotong-royong Bersihkan Lokasi Kerusuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com