Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sesalkan Banyaknya Spekulasi soal Penyebab Kematian Husni Kamil Manik

Kompas.com - 11/07/2016, 12:58 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyesalkan isu yang berkembang di masyarakat soal penyebab kematian Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Ferry berharap wacana tersebut segera dihentikan untuk menghormati kepergian Husni.

"Kami berharap bahwa dugaan-dugaan yang tidak berdasar itu lebih baik dihentikan. Saya yakin sesama Muslim harus bisa memahami bahwa proses yang terjadi itu bukan karena faktor apa-apa. Ya karena faktor semata sakit," kata Ferry di KPU, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Hal senada juga diungkapkan Komisioner KPU Sigit Pamungkas dalam pidatonya saat halalbihalal. Acara tersebut dihadiri oleh komisioner KPU terdahulu dan semua karyawan KPU.

(Baca: Mengenang Husni Kamil Manik, Kiprah Sang Pengawal Demokrasi Itu Telah Paripurna)

Sigit menilai isu yang berkembang mengenai wafatnya Husni sudah di luar akal sehat. Berbagai pihak mengaitkan kematian Husni tidak hanya karena sakit.

"Banyak spekulasi yang berkembang. Bagi kami, sulit untuk diterima sesuai akal sehat, kecuali bagi orang-orang yang belum sehat. Ada yang mengaitkan dengan penyelenggaraan tahapan pemilu kemarin," ucap Sigit.

Sigit mengatakan, wafatnya Husni adalah musibah yang tidak ada kaitannya dengan berbagai hal di luar penyakit yang dialami Husni.

(Baca: Ini Perjalanan Husni Kamil Manik Semasa Hidup)

"Jadi, beliau memang sakit dan Allah memanggilnya," ujar Sigit.

Husni Kamil Manik meninggal dunia pada Kamis (7/7/2016) lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Selama ini, Husni tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan atau mengalami penurunan kondisi kesehatan.

Namun, pada Kamis pagi itu, Husni dilarikan ke rumah sakit karena mengalami infeksi yang telah menyebar ke sejumlah organ tubuhnya.

Kompas TV Kenal Lebih Dekat Sosok Husni Kamil Manik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com