JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyesalkan isu yang berkembang di masyarakat soal penyebab kematian Ketua KPU Husni Kamil Manik.
Ferry berharap wacana tersebut segera dihentikan untuk menghormati kepergian Husni.
"Kami berharap bahwa dugaan-dugaan yang tidak berdasar itu lebih baik dihentikan. Saya yakin sesama Muslim harus bisa memahami bahwa proses yang terjadi itu bukan karena faktor apa-apa. Ya karena faktor semata sakit," kata Ferry di KPU, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Hal senada juga diungkapkan Komisioner KPU Sigit Pamungkas dalam pidatonya saat halalbihalal. Acara tersebut dihadiri oleh komisioner KPU terdahulu dan semua karyawan KPU.
(Baca: Mengenang Husni Kamil Manik, Kiprah Sang Pengawal Demokrasi Itu Telah Paripurna)
Sigit menilai isu yang berkembang mengenai wafatnya Husni sudah di luar akal sehat. Berbagai pihak mengaitkan kematian Husni tidak hanya karena sakit.
"Banyak spekulasi yang berkembang. Bagi kami, sulit untuk diterima sesuai akal sehat, kecuali bagi orang-orang yang belum sehat. Ada yang mengaitkan dengan penyelenggaraan tahapan pemilu kemarin," ucap Sigit.
Sigit mengatakan, wafatnya Husni adalah musibah yang tidak ada kaitannya dengan berbagai hal di luar penyakit yang dialami Husni.
(Baca: Ini Perjalanan Husni Kamil Manik Semasa Hidup)
"Jadi, beliau memang sakit dan Allah memanggilnya," ujar Sigit.
Husni Kamil Manik meninggal dunia pada Kamis (7/7/2016) lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Selama ini, Husni tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan atau mengalami penurunan kondisi kesehatan.
Namun, pada Kamis pagi itu, Husni dilarikan ke rumah sakit karena mengalami infeksi yang telah menyebar ke sejumlah organ tubuhnya.