Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Husni Pekerja Keras yang Berintegritas Tinggi

Kompas.com - 08/07/2016, 11:52 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Menurut Presiden, Husni merupakan sosok yang sederhana dan penuh integritas dalam melakukan tugasnya.

"Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. Saya melihat sosok Husni pribadi yang bekerja keras, bekerja sangat baik dalam menyiapkan tugasnya sebagai ketua KPU untuk pilkada, baik di daerah hingga presiden. Sosok yang mempunyai integritas tinggi," kata Presiden kepada wartawan di Solo, Jumat (8/7/2016).

Keluarga, kerabat bersama para tokoh nasional melakukan penghormatan terakhir sekaligus melepas jenazah Husni Kamil Manik, Jumat siang, di rumah duka, Jalan Siaga Raya Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan.

Jenazah diberangkatkan menuju Masjid Al Furqon untuk dishalatkan sebelum dibawa ke peristirahatan terakhirnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Hadir beberapa tokoh dalam prosesi pelepasan jenazah tersebut, antara lain Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum ICMI Jimly Assiddiqie, Kapolri Badrodin Haiti, politisi PAN Hatta Radjasa dan Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Husni meninggalkan satu orang istri bernama Endang Mulyani dan tiga orang anak. Husni lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975 dan pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.

Husni muda aktif dalam berbagai kegiatan politik dan berpengalaman sebagai pemantau pemilu sejak lulus kuliah di Universitas Andalas.

Pihak keluarga menjelaskan, Husni mengalami peradangan akibat bisul. Peradangan sudah menjalar ke perut dan menyebar melalui darah.

Peradangan atau infeksi di seluruh bagian dalam tubuh itu diperparah dengan adanya riwayat diabetes yang mempercepat menyebarnya peradangan.

"Ada istilah kesehatannya abses atau peradangan akibat bisul. Bisul ini mengakibatkan infeksi di darah. Semakin lama makin parah karena riwayat diabetes yang dideritanya," kata Muhammad Arfanuddin Manik, kakak Husni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com