Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Kasus di Pengadilan Harus Transparan

Kompas.com - 01/07/2016, 21:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Didik Mukriyanto, mengatakan sudah seharusnya lembaga peradilan menerapkan sistem manajemen yang transparan, terutama dalam proses administrasi dan pencatatan proses perkara di pengadilan.

Pernyataannya tersebut disampaikan terkait operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016) kemarin.

"Penanganan perkara, progres, dan perkembangan perkara kemudian hingga putusan harusnya basisnya transparan. Jadi, kita bisa akses, bisa dilihat, kemudian juga bisa diawasi oleh siapa pun," ujar Didik kepada wartawan, Jumat (1/7/2016).

(Baca:  Lagi-lagi Korupsi di Pengadilan, dalam 2 Bulan, 2 Panitera Ditangkap KPK)

Dia menyatakan, selama ini, manajerial penanganan perkara di lembaga peradilan terkesan sangat tertutup. Setiap orang pun kesulitan bila hendak mengakses informasi terkait suatu kasus yang sedang disidangkan.

"Saat ini jika mau memperoleh informasi tentang kasus yang sedang disidangkan masih harus bertemu petugasnya, datang dari satu meja ke meja lain, itu kan memunculkan potensi penyelewengan," kata Didik.

Ke depannya, Didik mengimbau agar manajemen di lembaga peradilan harus transparan. Dengan demikian, publik bisa mengetahui siapa hakim yang menangani suatu perkara. Lembaga peradilan juga harus sebisa mungkin memperlihatkan rekam jejak sang hakim.

(Baca: Ketua MA: Pengawasan Sudah Ketat, tetapi Masih Ada Seperti Ini)

"Ketika hakim menangani sebuah perkara, ini bisa diawasi seluas-luasnya. Ketika dia ada main-main, maksudnya dalam tanda kutip ketika dia menghubungi pihak berperkara dan lain-lain," ujar Didik.

Dia pun mengatakan sebaiknya pengawasan ketat dan transparansi seperti itu tidak hanya dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA), tetapi diikuti pula oleh lembaga peradilan di bawahnya dalam bentuk sebuah standar operasional prosedur (SOP).

"Mekanismenya mari didiskusikan bersama, yang terpenting publik bisa tahu jalannya proses pengadilan setransparan mungkin agar mafia peradilan yang melibatkan pihak beperkara, panitera, dan hakim bisa diberantas," kata dia.

Kompas TV KPK Tangkap 3 Panitera dalam 3 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com