Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemblokiran Google dan YouTube, Situs Jimly Juga Diserang "Hacker"

Kompas.com - 14/06/2016, 07:52 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Situs pribadi Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie diblokir. Jimly menduga situsnya tersebut diserang oleh orang yang tidak menyukai dirinya karena permintaan ICMI untuk memblokir akun YouTube dan Google.

"Iya mungkin karena posisi saya di ICMI," kata Jimmly saat ditemui dalam Milad ke-4 DKPP di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (13/6/2016).

Ia meluruskan, dia sebenarnya tidak setuju jika harus Google dan YouTube diblokir. Menurut dia, semua media sosial memiliki kelebihan dan kekurangannya.

(Baca: ICMI Minta Pemerintah Blokir Google dan YouTube)

"Jadi, itu (pemblokiran Google dan YouTube) tidak ada di program ICMI, itu tidak benar," ujar dia.

Dia pun telah meminta Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti penyerangan situs pribadinya ini. Pasalnya, situs itu telah berjalan selama 10 tahun dan berhalaman 5.000 lebih.

jimly.com Situs Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie tidak bisa diakses pada Selasa (14/6/2016).
Ia mengatakan, website tersebut merupakan wadah masyarakat dan akademisi untuk mencari ilmu dan tanya jawab langsung. Media tersebut menjadi tempat Jimly dan masyarakat berinteraksi terkait dunia politik dan lainnya.

(Baca: Situs ICMI Disusupi "Hacker")

"Itu website berisi makalah, buku gratis, tanya jawab seluruh mahasiswa Indonesia," ujar dia.

"Kasihan mahasiswa yang mau tanya kan. Ini yang memblokir saya rasa mungkin tidak puasa karena berbuat jahat," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal ICMI Jafar Hafsah meminta pemerintah memblokir layanan mesin pencari Google dan YouTube. Alasannya, kedua layanan tersebut jadi lahan penyebaran konten pornografi dan kekerasan.

Setelah berita ini ramai dibicarakan, situs resmi ICMI dengan alamat icmi.or.id diserang hacker. Tak lama kemudian, ICMI secara resmi meminta agar situs tersebut ditutup sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com