Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Pimpinan KPK, Ketua MA Akui Sulit Cari Sopir Nurhadi

Kompas.com - 25/05/2016, 12:16 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarief menceritakan pembicaraannya dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dalam pertemuan makan malam di kediaman Duta Besar Belanda beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, keduanya sempat membicarakan mengenai Royani, staf Sekretaris MA Nurhadi, yang tidak diketahui keberadaannya.

Menurut Syarief, Hatta Ali menyampaikan bahwa perwakilan MA telah berupaya membantu mencari keberadaan Royani.

Namun, hingga saat ini keberadaan orang yang disebut-sebut bertugas sebagai sopir Nurhadi tersebut tidak juga diketahui.

"Beliau (Hatta Ali) mengatakan bahwa Mahkamah juga sudah memeriksa tempat tinggal Pak Royani, ada dua, tetapi tidak ada di tempat, itu menurut Pak Ketua MA," ujar Syarief di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Nurhadi sebelumnya membantah dugaan bahwa ia menyembunyikan Royani. Menurut dia, Royani hingga saat ini masih bekerja di MA.

(baca: Sekretaris MA Nurhadi Bantah Sembunyikan Sopirnya)

"Tidak ada itu, tidak ada, dia (Royani) ada di kantor," ujar Nurhadi seusai diperiksa KPK, Selasa (24/5/2016).

KPK masih terus mencari Royani yang menjadi sopir Nurhadi. Royani dianggap menjadi saksi penting dalam kasus dugaan suap yang melibatkan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution.

KPK meyakini, Royani merupakan saksi yang diduga kuat mengetahui keterlibatan Nurhadi dalam kasus dugaan suap Edy Nasution. KPK pun mencegah Royani ke luar negeri sejak 4 Mei. (Baca: KPK Buru Sopir Sekretaris MA)

Seperti dikutip Kompas, KPK telah mengetahui tempat tinggal Royani. Bahkan, berdasarkan informasi warga setempat, KPK telah menggeledah tempat tinggal Royani pada 4 Mei selama lebih kurang empat jam.

Royani tinggal di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Harga tanah di kawasan itu mencapai sekitar Rp 35 juta per meter persegi. Rumah Royani terdiri atas dua lantai, berpagar hitam setinggi lebih kurang 2 meter yang digembok dari dalam.

Halaman rumah Royani terlihat bersih dan terurus. Saat Kompas menyambangi rumah tersebut, terdapat mobil Honda Vios warna perak terparkir di depan rumah. (Baca: KPK Minta Sopir Sekretaris MA Dicegah ke Luar Negeri)

Salah satu warga setempat yang ditemui mengatakan, Royani tak pernah lagi terlihat pulang ke rumah itu meskipun istri, anak, dan seorang asisten rumah tangga masih tinggal di rumah itu.

Royani juga tidak terlihat di rumah orangtuanya di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat. Rumah dua lantai dengan pintu geser hijau itu terkunci dan tampak tak terawat. Di sebelah kanannya, terdapat toko ban mobil.

Dua kakak Royani tinggal di Gang Pos Pengumben, sekitar 200 meter dari rumah tersebut. Kakak perempuan Royani menyebutkan, adiknya sudah jarang mendatangi rumah almarhum bapaknya.

Ia mengaku tak lagi berkomunikasi dengan adiknya dalam beberapa bulan ini. Hal senada juga diungkapkan kakak lelaki Royani.

Salah satu warga setempat yang tidak mau disebut namanya mengatakan, Royani biasanya datang ke rumah kakaknya dengan mengendarai motor gede. Namun, setelah nama Nurhadi muncul di media beberapa waktu lalu, Royani tak pernah terlihat lagi.

Kompas TV Diperiksa KPK, Nurhadi "Irit" Bicara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com