JAKARTA, KOMPAS.com - Hak pilih empat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II dari Sulawesi Tenggara dicabut. Empat DPD II tersebut yakni Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah dan Konawe.
Keempat DPD itu tidak hadir dalam pemilihan bakal calon ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/6/2016) dini hari.
Saat panitia Munaslub memastikan semua pemilik suara hadir, perwakilan DPD I Sulawesi Tenggara melaporkan bahwa empat DPD itu sudah dicabut hak pilihnya. Perwakilan DPD I itu pun maju ke depan untuk menyerahkan dokumen kepada panitia.
Setelah melihat dokumen yang diserahkan, Nurdin Halid selaku pimpinan sidang pun menyetujui bahwa empat DPD II itu tak punya hak pilih.
(Baca: Peta Dukungan Ketum Golkar Mulai Terlihat)
"Hak kepesertaan empat DPD itu ditiadakan. Keputusan diserahkan ke DPD I dan DPD II Sulawesi Tenggara lainnya," kata Nurdin.
Sejak penyampaian pandangan umum pada Senin siang, diketahui empat DPD II itu tidak mendukung calon yang sama dengan DPD I Sulawesi Tenggara. DPD I beserta mayoritas DPD tingkat II lain mendukung Setya Novanto.
Perwakilan DPD I Sulawesi Tenggara Dewiati Tambaruka juga sempat mengungkapkan bahwa saat ini empat DPD II di Sulawesi Tenggara belum mendapatkan tanda peserta (ID card) sehingga terancam tak mempunyai hak pilih.
(Baca: "Jangan karena Tak Dukung Setya Novanto, Hak Pilih Kami Dicabut")
Ketua DPD II Kabupaten Buton Selatan La Hijra mewakili tiga DPD II lainnya langsung mengajukan protes. Dia menegaskan, mereka mempunyai tanda peserta sehingga mengantongi hak pilih.
"Jangan karena kami tak mendukung Ridwan Bae (Ketua DPD I Sulawesi Tenggara) jadi hak kami dicabut," ujar La Hijra.
"Kami empat DPD mendukung Ade Komarudin," tambah dia.