NUSA DUA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Mahyudin mengaku, juga mendengar kabar soal adanya pertemuan yang dilakukan salah satu tim sukses bakal calon dengan DPD I dan II di kawasan Pecatu Indah Resort, Minggu (15/5/2016) dini hari. Menurut dia, pertemuan itu merupakan pertemuan ilegal.
"Sekarang para calon sudah dilarang, tapi ngumpulin DPD-DPD, agendanya apa? Harus terbuka semua. Kalau caranya begini terus, nggak selesai-selesai urusan Golkar ini," kata Mahyudin di arena Munaslub, Minggu.
Sesuai peraturan yang dibuat Steering Committee, timses dan bakal calon hanya diperbolehkan melakukan pertemuan saat masa sosialisasi dan kampanye.
Untuk Bali yang menjadi wilayah Zona III, jadwal kampanye dan sosialisasi dilangsungkan pada 12-13 Mei. Mahyudin sendiri mengaku, tak mengetahui timses mana yang mengumpulkan DPD itu. Namun, ia meminta agar Komite Etik bersikap tegas jika mendapat informasi seperti itu.
"Calonnya harus didiskualifikasi. Kalau main curang-curangan nggak usah munas saja, kita bubar saja," tegas dia.
"Saya siap menang dan siap kalah. Saya nggak siap kalah kalau dicurangi," lanjut Wakil Ketua MPR itu.
Sebelumnya beredar kabar di kalangan media bahwa tim sukses Setya Novanto mengumpulkan DPD I dan II pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, sekitar pukul 01.30 Wita, Minggu (15/5/2016) dini hari.
Berdasarkan sumber Kompas.com, beberapa dari mereka yang hadir terlihat menggunakan mobil dengan stiker dukungan kepada Novanto. Sumber itu menyebutkan ada sekitar 200-an DPD yang hadir pada pertemuan itu.
Diduga, mereka sengaja dikumpulkan untuk menggalang dukungan kepada Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.