Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin: Kalau Main Curang, Munas Bubar Saja

Kompas.com - 15/05/2016, 17:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Mahyudin mengaku, juga mendengar kabar soal adanya pertemuan yang dilakukan salah satu tim sukses bakal calon dengan DPD I dan II di kawasan Pecatu Indah Resort, Minggu (15/5/2016) dini hari. Menurut dia, pertemuan itu merupakan pertemuan ilegal.

"Sekarang para calon sudah dilarang, tapi ngumpulin DPD-DPD, agendanya apa? Harus terbuka semua. Kalau caranya begini terus, nggak selesai-selesai urusan Golkar ini," kata Mahyudin di arena Munaslub, Minggu.

Sesuai peraturan yang dibuat Steering Committee, timses dan bakal calon hanya diperbolehkan melakukan pertemuan saat masa sosialisasi dan kampanye.

Untuk Bali yang menjadi wilayah Zona III, jadwal kampanye dan sosialisasi dilangsungkan pada 12-13 Mei. Mahyudin sendiri mengaku, tak mengetahui timses mana yang mengumpulkan DPD itu. Namun, ia meminta agar Komite Etik bersikap tegas jika mendapat informasi seperti itu.

"Calonnya harus didiskualifikasi. Kalau main curang-curangan nggak usah munas saja, kita bubar saja," tegas dia.

"Saya siap menang dan siap kalah. Saya nggak siap kalah kalau dicurangi," lanjut Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya beredar kabar di kalangan media bahwa tim sukses Setya Novanto mengumpulkan DPD I dan II pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, sekitar pukul 01.30 Wita, Minggu (15/5/2016) dini hari.

Berdasarkan sumber Kompas.com, beberapa dari mereka yang hadir terlihat menggunakan mobil dengan stiker dukungan kepada Novanto. Sumber itu menyebutkan ada sekitar 200-an DPD yang hadir pada pertemuan itu.

Diduga, mereka sengaja dikumpulkan untuk menggalang dukungan kepada Novanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com