Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap sebagai Ancaman, KPAI Laporkan Peretasan Situsnya ke Polri

Kompas.com - 03/05/2016, 12:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia melaporkan peretasan situs www.kpai.go.id ke Bareskrim Polri.

Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh meyakini bahwa ada pihak yang sengaja meretas untuk mengganggu kinerja KPAI.

"Peretas ini ada kaitannya dengan kelompok orang yang mereguk untung yang merugikan anak. Jangan sampai disimpulkan sebagai sebuah keisengan. Bukan, ini ancaman bagi penyelenggaraan perlindungan anak," ujar Asrorun di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Asrorun mengatakan, peretasan terjadi pada Minggu (1/5/2016) malam. Namun, situs berhasil dipulihkan tak lama setelah itu.

Menurut Asrorun, situs tersebut antara lain berisi data anak-anak Indonesia yang tengah dalam perlindungan KPAI.

Ambaranie Nadia K.M Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh (tengah) dan komisoner KPAI lain melaporkan peretasan situs KPAI ke Bareskrim Polri, Selasa (3/5/2016).
Oleh karena itu, setelah melaporkan, hari ini pihaknya berkoordinasi untuk menindaklanjuti laporannya itu.

"Apalagi dalam situs itu ada pesan langkah-langkah pengawasan terhadap maraknya game online yang berisi perjudian dan kekerasan," kata Asrorun.

Asrorun mengapresisasi Bareskrim Polri yang bergerak cepat dalam menguak siapa di balik peretasan situs KPAI.

Bahkan, kata dia, tim Cyber Crime Bareskrim Polri sudah mendatangi KPAI untuk olah tempat kejadian perkara dan melakukan identifikasi.

"Sekarang sedang mencari pelakunya. Sudah ada clue-nya," kata Asrorun.

Pantauan KompasTekno, laman beranda situs tersebut diganti sehingga menampilkan layar hitam berisi gambar, dengan latar musik, dan beberapa baris teks.

"Fix ur sec(urity) first b4 talking about game," demikian bunyi sebaris tulisan di laman deface itu.

Pesan ini diduga terkait dengan wacana yang dilontarkan oleh pihak KPAI beberapa waktu lalu, soal rencana memblokir sejumlah game model online yang mengandung unsur kekerasan sehingga bisa berpengaruh buruk terhadap anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com