Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Pembebasan 10 Sandera WNI berkat Operasi Intelijen dan Diplomasi

Kompas.com - 02/05/2016, 22:15 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa keberhasilan pemerintah dalam membebaskan 10 WNI sandera kelompok Abu Sayyaf bisa dicapai berkat kolaborasi antara upaya diplomasi dan operasi intelijen.

Luhut menjelaskan, selama ini, Panglima TNI telah mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki untuk melakukan operasi intelijen, bersamaan dengan dilakukannya upaya diplomasi di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri RI.

"Kombinasi intelijen dan diplomasi itu berjalan bersama," ujar Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Senin (2/5/2016) malam.

Luhut menjelaskan, operasi intelijen yang dimaksud bukan dalam rangka mengirimkan pasukan khusus ke wilayah Filipina.

Menurut Luhut, selama upaya pembebasan, Pemerintah Indonesia selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina dengan bertukar informasi, nasihat strategi, dan asistensi.

"Pemerintah Indonesia belum sampai pada tahapan mengirimkan pasukan khusus, tetapi dalam mengirimkan penasihat dan asistensi memang iya," ucapnya.

Selain itu, Luhut menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk membayar tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf agar 10 WNI yang disandera tersebut dibebaskan.

(Baca juga: Istana Pastikan Pembebasan Sandera WNI Tidak Gunakan Uang Tebusan)

Dia juga mengatakan bahwa banyak pihak di luar pemerintah membantu upaya pembebasan. Namun, faktor terbesar keberhasilan pembebasan dipengaruhi oleh komunikasi antara Presiden Joko widodo dan Presiden Filipina Benigno Aquino.

"Sebenarnya, banyak pihak yang membantu kita. Tetapi, dukungan penuh Pemerintah Filipina yang bikin kita sukses. Kalau ada kelompok di luar pemerintah yang bantu, itu betul, tetapi in the end, komunikasi Presiden dengan Presiden Aquino yang berpengaruh," kata Luhut.

Saat ini, kata Luhut, pemerintah kembali fokus dalam mengupayakan empat WNI yang masih disandera. (Baca: Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan 4 WNI yang Disandera Abu Sayyaf)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pun menegaskan hal yang sama seusai mengadakan rapat dengan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo.

"Dalam rapat tadi, kita membahas soal pembebasan empat WNI yang masih disandera. Jadi, kita akan segara berkoordinasi untuk mengupayakan pembebasan sandera yang lain," kata Retno seusai rapat terbatas, Senin.

Kompas TV Presiden Jokowi Apresiasi Pembebasan Sandera
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com