JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyambut baik perkembangan demokrasi di Indonesia, terutama setelah orde baru runtuh pada 1998.
Namun, dia menilai, masih ada sisi negatif demokrasi yang belum hilang sampai sekarang.
Hal itu disampaikan Muhaimin dalam acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/4/2016).
Hadir dalam acara itu, pemimpin partai politik dari sejumlah negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Menurut Muhaimin, salah satu sisi negatif demokrasi adalah persaingan tokoh untuk mencari popularitas yang kian terbuka.
Ia juga menyebut media massa di era demokrasi yang terbuka ini mengalahkan peran partai politik.
"Media dominan mengalahkan parpol untuk pencitraan, untuk bangun tingkat kepercayaan publik," kata dia.
Selain itu, menurut dia, para politikus tak jarang menggunakan politik uang untuk mendekatkan diri ke masyarakat demi mencari popularitasnya.
Namun, tambah Muhaimin, sisi negatif dari demokrasi ini bukan berarti tak bisa diperbaiki.
Menurut dia, hal-hal semacam ini masih bisa diatasi dengan memperkuat sistem perundang-undangan, terutama yang terkait partai politik.
"Perlu penguatan parpol karena pilar demokrasi adalah parpol sebagai sumber rekrutmen eksekutif atau pun legislatif," ucapnya.
Di samping itu, Muhaimin menyampaikan sisi positif demokrasi. Menurut dia, di era demokrasi seperti ini, partai poltik berperan penting sebagai corong dan sarana aspirasi masyarakat.
Dengan demokrasi, kata dia, peluang semua orang untuk menjadi pemimpin bisa terbuka luas.
"Ini era baru dan pada akhirnya parpol bisa merekrut pemipimin. Misalnya Jokowi bisa jadi Presiden. Sisi positif lainnya hadirnya sistem keterbukaan dan partispasi jadi kematangan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.