Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diberi Kabar Munaslub Golkar Mundur

Kompas.com - 15/04/2016, 16:24 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar diperkirakan mundur dari jadwal yang telah ditentukan. Presiden Joko Widodo dikabarkan telah mengetahui ihwal kemunduran jadwal tersebut.

"Sudah saya sampaikan kepada Presiden," kata Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto saat dihubungi, Jumat (15/4/2016).

Semula, penyelenggaraan Munaslub Golkar yang akan dilangsungkan di Bali dijadwalkan digelar pada 7-8 Mei mendatang. Namun, dalam rapat steering committee sebelumnya, penyelenggaraan munaslub diundur hingga 17 Mei 2016.

Menurut Novanto, persoalan akomodasi menjadi kendala utama sehingga munaslub diundur.

"Kemunduran disebabkan situasi keadaan di hotel di Bali. Karena hari libur, maka mengalami kesulitan, baik tiket pesawat maupun hotel yang sudah di-book jauh hari sebelumnya oleh pihak yang berwisata di Bali," kata dia.

(Baca: Munaslub Partai Golkar Diundur)

Sementara itu, Novanto, yang juga menjadi salah satu kandidat calon ketua umum Partai Golkar, mengatakan, telah melakukan konsolidasi ke daerah. Ia pun memastikan siap untuk menghadapi kampanye yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

"Saya percayakan kepada DPD I dan II. Saya sudah kunjungi ke seluruh Indonesia, dan tentu kami sudah inventarisasi, dan pada akhirnya kita lihat di munaslub," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Steering Committee Munaslub Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, mundurnya pelaksanaan munaslub disebabkan belum dikantonginya surat keputusan menteri hukum dan HAM terkait pengesahan pengurus DPP Partai Golkar hasil rekonsiliasi.

Menurut dia, munaslub baru dapat dilakukan setelah SK dikantongi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com