JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Komisi VI Dapil Kepulauan Riau Nyat Kadir menceritakan Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani belum sempat menghadiri pertemuan bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan seluruh kepala daerah di Istana Negara, Jumat (8/4/2016) pagi tadi.
Kadir mengaku kaget saat mendengar Sani datang ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan kepala daerah dengan Presiden tersebut.
"Saya kaget karena beberapa hari lalu beliau berobat di Singapura. Tapi kata ajudan, sudah 2-3 hari ini kesehatannya membaik," kata Kadir, kepada wartawan, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.
Namun, belum sempat menghadiri rapat tersebut, Sani sudah merasa kelelahan. Dari tempatnya menginap di apartemen dekat Grand Indonesia, Sani pun dilarikan ke RS Abdi Waluyo.
Sekitar pukul 15.00, Sani kemudian dikabarkan meninggal dunia.
"Ya memang beliau sudah sakit sebelumnya. Beliau keletihan dan sempat dibawa ke Singapura," kata Kadir.
Kadir menyebut jenazah Sani akan langsung diterbangkan ke Tanjung Pinang dari Halim Perdanakusuma.
Setelah itu akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Kepulauan Riau.
"Karena di dalam ajaran Islam, jenazah secepatnya harus dikebumikan. Beliau memang ada penyakitnya, tapi semangatnya juga tinggi," kata Kadir.