Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Terberat Menkumham, Menyelesaikan Konflik Internal Golkar dan PPP

Kompas.com - 02/04/2016, 11:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang Menteri Hukum dan HAM bukan perkara mudah bagi Yasonna Hamonangan Laoly. Berbagai permasalahan harus dia putuskan, termasuk konflik internal Partai Golkar dan PPP.

Yasonna menganggap penyelesaian konflik di internal kedua partai politik itu sebagai tantangan besar. Belum lagi masalah belum sempurnanya sistem lembaga pemasyarakatan dan peredaran narkoba yang masih menjadi salah satu fokus perhatiannya.

Juga pembenahan sistem Lembaga Pemasyarakatan beserta 183.000 orang di dalamnya, persoalan imigrasi, undang-undang, hak asasi manusia, hak atas kekayaan intelektual, kenotariatan, perseroan terbatas, hingga masalah internal partai politik.

Kompleksnya permasalahan yang sedang dihadapi oleh kementeriannya itu diungkapkannya saat menghadiri Perayaan Paskah Kompas Gramedia di Hotel Santika Premiere Jakarta, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (1/4/2016).

"Ada banyak persoalan yang harus saya hadapi, dari persoalan lapas sampai mengurusi partai politik yang suka berkelahi," ujar Yasonna yang sontak disambut tawa dan tepuk tangan seluruh karyawan Kompas Gramedia yang hadir.

Yasonna menuturkan, sebagai manusia, ia merasa tidak mampu untuk menyelesaikan semuanya seorang diri. Tumpukan persoalan dirasa tidak akan mampu ia selesaikan bila tidak ada pertolongan dari Tuhan.

Ia selalu meyakini bahwa segala pencapaian yang berhasil diraih sampai saat ini merupakan campur tangan Tuhan di hidupnya.

Setiap pagi ia selalu berdoa, meminta agar diberikan keteguhan hati dalam melakukan semua tugas dan kewajibannya.

"Pagi-pagi setelah olahraga saya selalu berdoa. Tuhan, Engkau telah berikan kesempatan, maka jangan biarkan saya berjalan sendiri," ungkapnya.

Yasonna juga menceritakan, tidak mudah bagi dirinya untuk berjalan dengan tetap teguh hati. Ia mengaku sering mengalami masa di mana merasa tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Namun, adanya berbagai masalah tersebut membuatnya semakin yakin bahwa Tuhan selalu menyertai dan membantu dalam membuat setiap keputusan yang dianggap baik bagi setiap orang.

"Waktu menghadapi permasalahan Golkar dan PPP saya agak pusing juga, tetapi saya yakin Tuhan tidak membiarkan saya berjalan sendirian. Jika saya berpegang teguh pada Tuhan, saya bisa menghadapi segala permasalahan yang ada," kata Yasonna.

Dalam acara perayaan Paskah tersebut, hadir Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Pendeta Henriette Hutabarat-Lebang, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Pandjaitan, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Rikard Bagun, dan ST Sularto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com