Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Diharapkan Mampu Bersinergi dan Berkomunikasi dengan Polri

Kompas.com - 10/03/2016, 15:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti hukum Imparsial, Poengky Indarti mengatakan, Komisi Kepolisian Nasional harus bisa berperan lebih progresif dan aktif.

Menurut dia, tantangan yang dihadapi Kepolisian Republik Indonesia di masa depan akan semakin kompleks.

Oleh karena itu, diperlukan inisiatif-inisiatif baru dan inovatif.

Poengky mengatakan, figur enam anggota Kompolnas yang terpilih nantinya harus berpikiran dinamis, mampu bersinergi dan berkomunikasi dengan baik.

"Karena di satu sisi memberikan masukan kepada Presiden di sisi lain juga harus bisa bekerjasama dengan Kapolri," ujar Poengky, seusai mengikuti seleksi ujian tertulis anggota Kompolnas di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Kompolnas sejatinya bertugas memberikan masukan kepada Presiden dan mengusulkan aturan yang lebih tepat untuk Polri.

"Kompolnas harus bisa membantu Polri dalam Meningkatkan profesionalitas. Kompolnas harus berwawasan luas dan menjalin komunikasi dengan baik dengan institusi Kepolisian," kata Poengky.

Selain itu, ia menilai, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memenuhi keinginan masyarakat dalam mereformasi struktur, instrumen hukum, dan kultur dalam tubuh Polri.

Reformasi kelembagaan juga baru berjalan dalam beberapa tahun ini. Artinya, peran Kompolnas yang strategis seharusnya bisa ikut mempercepat keinginan masyarakat.

"Yang butuh waktu itu adalah mengubah kultur di dalam tubuh Polri, karena untuk mengubah itu tidak mudah. Kita bisa mengandalkan Kompolnas sebagai mitra yang ikut mengawasi dan memberikan saran," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com