Menanggapi hal tersebut, Hajriyanto sendiri melihat penyelenggaraan munas tersebut masih belum jelas menyusul dikeluarkannya putusan Mahkamah Agung yang mengakui kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Bali.
"Ke depan, ini kan belum begitu jelas siapa yang akan jadi penyelenggara munas berkenaan dengan keluarnya putusan MA. Dalam konteks Munas Bali, tentu saya tidak ikut di dalamnya," kata Hajriyanto di Jakarta, Jumat (4/3/2016).
(Baca: MA Tolak Kasasi Kubu Agung Laksono)
Meski begitu, ia mengisyaratkan siap jika nantinya ditunjuk menjadi Ketua SC pada rapat pleno DPP Partai Golkar. Ia bersedia selama penunjukan tersebut bukan oleh individu tertentu.
"Ya, kalau rapat pleno menugaskan itu, bersama-sama dengan yang lain tentu sebagai kader saya akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya," kata mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
(Baca: Nurdin Halid: Golkar Tetap Gelar Munaslub, tetapi...)
Munas Golkar yang akan berlangsung pada April 2016 di Jakarta diramaikan sejumlah kandidat yang akan berebut kursi ketua umum mulai dari ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bupati, hingga politisi senior Golkar ikut terjun dalam bursa calon ketua umum Golkar 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.