Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Maju Pilkada DKI, Ridwan Kamil Dinilai Penuhi Janji dan Bukan "Kutu Loncat"

Kompas.com - 29/02/2016, 14:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan tak akan ikut bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Masykurudin Hafidz mencatat, setidaknya ada empat pelajaran yang dapat dipetik dari keputusan Wali Kota yang akrab disapa Kang Emil tersebut.

Pertama, memenuhi komitmen menuntaskan tugas sebagai kepala daerah selama lima tahun. Pasalnya, saat mendaftar sebagai calon kepala daerah, setiap pasangan calon menuliskan dalam formulir pendaftaran pencalonan untuk sanggup menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun penuh.

"Ridwan Kamil memberikan contoh bagaimana mematuhi periode masa jabatan yang telah dituliskannya sendiri," ujar Masykurudin melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/2/2016).

Kedua, bagaimana memenuhi tanggung jawab dan janji kampanye yang telah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masyarakat.

(baca: Ridwan Kamil: Indonesia Bisa Hebat Tanpa Harus Terpusat di Jakarta)

Emil, kata Masykurudin, memberikan contoh bagaimana janji kampanye tak hanya digunakan untuk menggaet suara pemilih, tapi juga menjadikannya sebagai kontrak sosial yang harus dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, pelajaran ketiga adalah orang lokal pilih lokal. Menurut Masykurudin, dalam banyak pengalaman pilkada, seringkali aspirasi pemilih atau anggota partai politik dikalahkan oleh kepentingan elite.

(baca: Nasihat Jokowi Ikut Pengaruhi Keputusan Ridwan Kamil)

Padahal, tujuan Pilkada salah satunya adalah agar orang-orang potensial daerah dapat mengembangkan daerahnya masing-masing sehingga penguatan masyarakat dan kedekatan dengan pemilih terjadi.

"Ridwan Kamil memberikan contoh bagaimana mewujudkan keinginan warga lokal untuk dipimpin oleh orang yang berkualitas dan mempunyai kedekatan dengan masyarakat," tutur Masykurudin.

(baca: Ridwan Kamil Tak Maju Pilkada DKI, Ahok Tanpa Pesaing)

Adapun poin keempat, Emil dinilai bukan kutu loncat. Sekalipun ada partai politik yang akan mengusung dan hasil survei banyak mengunggulkannya, tapi Ridwan tetap berpikir jernih dan memandang jauh ke depan.

Berpikir dengan kepentingan jangka pendek dan aji mumpung jauh-jauh disingkirkan Emil untuk kepentingan bersama yang lebih besar dan berkelanjutan.

(baca: Ridwan Kamil Tidak Maju Pilkada DKI, Yusril Temui SBY demi Hadapi Ahok)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com