Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sebut Sekda Kerap Diintervensi DPRD soal APBD

Kompas.com - 11/02/2016, 17:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan bahwa sekretaris daerah kerap diintervensi oleh DPRD terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Hal tersebut diketahui setelah Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan berkomunikasi dengan sejumlah sekda untuk membahas pengelolaan APBD.

"Kami dapat cerita dari tiga sekda bahwa mereka hadapi intervensi yang sangat kuat dari luar. Kita sebut saja dari DPRD," ujar Pahala di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Pahala mengatakan, intervensi tersebut sangat mengganggu dalam proses birokrasi di daerah. Bentuk intervensinya antara lain dalam menentukan urutan prioritas pembangunan.

Namun, kata Pahala, yang lebih dikhawatirkan jika DPRD justru menambah jumlah proyek pembangunan yang sebelumnya telah ditetapkan pemda.

"Yang kami khawatir lagi, intervensi yang memaksakan kegiatan bukan itu yang dibutuhkan, karena dia kenal rekannya memproduksi A, dia paksakan produk A. Kalau tidak di-oke, lantas disandera di belakang," kata Pahala.

Padahal, menurut para sekda, fungsi DPRD hanya menyetujui APBD, bukan mengusulkan. Dikhawatirkan intervensi dari DPRD ini justru membuang-buang APBD untuk kegiatan lain di luar perencanaan.

Oleh karena itu, KPK ingin mengawal agar program APBD sesuai dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan.

Pahala menuturkan, salah satu wali kota pernah mengirim surat ke KPK bahwa APBD-nya disandera oleh DPRD. Hal tersebut dikarenakan pemda tidak mengakomodir titipan DPRD.

"Kadang-kadang intervensi baik juga. Tapi kalau sudah usulkan kegiatan yang tidak dibutuhkan dan ujungnya mangkrak, KPK akan komunikasi," kata dia.

Sekda Sumatera Utara Hasban Ritonga yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, intervensi yang dimaksud yaitu adanya perbedaan pendapat antara pemda dengan DPRD.

Misalnya, kata dia, satu pihak meminta pembangunan industri hilir terutama untuk kelapa sawit. Sementara sisi lain mengutamakan pembangunan infrastruktur.

"Jadi pengawalan seperti ini betul-betul kita harapkan dari KPK agar kami tidak masing-masing ngotot dengan pendapat kami," kata Hasban.

Sementara Sekda Riau Muhammad Hafiz menyatakan, intervensi muncul setelah penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana strategis di Musyawarah Perencanaan Pembangunan.

Biasanya, kata dia, DPRD reses ke dapil masing-masing untuk menampung aspirasi. Namun, diakui Hafiz tak selalu intervensi DPRD isinya negatif.

"Barangkali ada kebutuhan ketika forum konsultasi daerah, jalan daerah itu rusak, makanya diusullkan," kata Hafiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com