Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pakem Bahas Keterangan 5 Petinggi Gafatar

Kompas.com - 30/01/2016, 00:06 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, kompas.com - Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Adi Toegarisman memaparkan hasil pertemuannya dengan mantan ketua umum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful Tumanurung, Jumat (21/1/2016).

Dia menekankan, pertemuan tersebut hanya sebatas permintaan keterangan melalui wawancara oleh Tim Pengawasan Aliran dan Kepercayaan Masyarakat (Pakem) terkait ormas Gafatar.

Pertemuan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, dan dihentikan sementara saat shalat Jumat. Kemudian diteruskan hingga pukul 18.00 WIB di kantor Jamintel Kejaksaan Agung.

Adi mengatakan, secara garis besar diketahui bahwa Gafatar memang melakukan kegiatan sosial sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. (baca: Apa Alasan Gafatar Harus Eksodus ke Kalimantan?)

"Kami mewawancarai lima orang. Ketua umum, koordinator bidang kesehatan, koordinator bidang pendidikan, koordinator bidang organisasi dan bendahara umum dari Gafatar," ujar Adi yang juga menjabat sebagai wakil ketua Tim Pakem.

Dari hasil wawancara, dia menjelaskan, Gafatar didirikan oleh sebagian besar mantan pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah, setelah kelompok tersebut dibubarkan.

Mereka mendirikan Komunitas Millah Abraham (Komar) yang diketui oleh Mahful Muis Tumanurung, yang juga ketua Gafatar. (baca: Eks Ketum Gafatar: Kami Juga Ingin Semuanya Jelas supaya Kami Tidak Digantung)

Berdasarkan penjelasan Mahful, Gafatar telah membubarkan diri pada 11 Agustus 2015.

"Hasil wawancara atau diskusi tersebut ini nantinya akan dibawa ke Tim Pakem Pusat untuk dibahas. Intinya dari penjelasan diskusi tersebut mereka hanya bicara nilai-nilai universal dari kitab Alquran dan Injil. Itu yang menjadi pokok pembahasannya. Saya belum bisa menyimpulkan lebih jauh karena masih harus dibahas di rapat Tim Pakem," ujarnya.

Adi menambahkan, Tim Pakem akan meneliti, mempelajari dan menganalisis apakah di dalam Gafatar mengajarkan ajaran agama yang menyimpang atau tidak.

Ia juga membenarkan bahwa Ahmad Musadeq merupakan guru spiritual kelompok Gafatar dan dianggap sebagai mesias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com